Fasilitas di Batam Telah Siap, Namun Pertumbuhan Investasi Masih Lambat

shadow

welcome to batam adilsiregar 27 www.financeroll.co.id imagesFinanceroll – Meski pemerintah telah menyiapkan fasilitas, pertumbuhan investasi di Batam berjalan lambat, bahkan tertinggal jika dibanding kawasan khusus lainnya seperti Malaysia dan China.

Badan Pengusahaan (BP) Batam hampir setiap bulan merilis perkembangan investasi di Pulau Batam, dan hasilnya cenderung positif karena selalu ada penambahan dan investasi baru. Untuk itu, proyeksi pertumbuhan investasi selama satu tahun senantiasa ditingkatkan. Tahun 2014 ini, ditargetkan 350 juta dollar AS investasi masuk ke Batam.

Ironisnya, berdasarkan fakta di lapangan, ternyata tidak banyak perubahan pembangunan yang terjadi di Batam meski investasi berjalan terus. Daerah ini bahkan tertinggal jauh jika dibanding Kawasan Industri Inkandariyah di Johor, Malaysia, yang saat ini pertumbuhan ekonominya melaju kencang. Batam juga tertinggal jauh jika dibanding Kawasan Industri Guangdong di China.

Direktur Kawasan Industri Panbil yang juga mantan Ketua Kadin Kepri, mengatakan masih banyak faktor penghambat investasi di Batam yang menyebabkan investor besar masih ragu-ragu untuk menanamkan modalnya.

Faktor tersebut, antara lain penegakan hukum yang masih lemah, kondisi ketenagakerjaan yang cenderung membuat investor takut, keterbatasan lahan, banyaknya status lahan yang tidak jelas, serta pengurusan izin investasi yang belum efisien dan efektif meski sudah ada layanan satu pintu. Daya saing Batam harus ditingkatkan agar bisa bersaing dan mampu merebut investor besar.

Persoalan lahan yang terjadi sejak dulu mestinya sudah dicarikan solusinya, namun hingga saat ini belum juga dibenahi. Contohnya status lahan di Pulau Rempang dan galang yang sampai saat ini belum jelas, padahal sejumlah investor asing sudah menyatakan minatnya untuk menanamkan modalnya di pulau tersebut.

Selain lahan, kondisi ketenagakerjaan menjadi faktor penghambat karena selama ini sering terjadi demonstrasi buruh yang anarkistis. Kondisi itu menyebabkan pemilik modal atau investor ketakutan. Ada juga yang terpaksa memindahkan pabriknya ke luar Batam. Kemudian, sejumlah investor yang tadinya akan merealisasikan investasinya menjadi ragu-ragu dan menunda investasi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kepri, mengatakan Batam sudah memiliki modal untuk menjadi besar didukung dengan posisinya yang sangat strategis. Mestinya, dengan tambahan fasilitas dan sejumlah kemudahan investasi, banyak investor yang menanamkan modalnya di Batam. Namun, yang terjadi saat ini, pertumbuhan ekonomi seolah-olah berjalan lambat, bahkan cenderung tertinggal.

Selain masalah teknis dan administrasi, faktor penghambat lainnya adalah kurang bekerjanya otoritas yang bertanggung jawab dalam hal investasi, yakni BP Batam. Instansi itu dinilai kurang bekerja maksimal untuk mendatangkan investor ke Batam. Mestinya BP Batam lebih aktif dan mengejar para pemilik modal di berbagai negara dengan melakukan ekspose atau promosi agar mau menanamkan modalnya di Batam.

Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu yang juga Humas BP Batam, mengatakan pertumbuhan investasi di Batam bergerak positif dan setiap tahun mengalami peningkatan. Untuk tahun 2014 ini saja, ditargetkan investasi asing masuk ke Batam sebesar 350 juta dollar AS.

Diyakini target tersebut terpenuhi karena tren investasi di Batam pada tahun 2012 dan 2013 masih positif. Otimistis target tersebut bisa dicapai karena BP Batam telah menyiapkan sejumlah langkah dan strategi untuk mendatangkan investor asing, di antaranya dengan melakukan promosi ke sejumlah negara potensial.

Pada tahun 2012 dan 2013, negara-negara kawasan Asia, seperti Singapura, Malaysia, Korea Selatan, China, Taiwan, dan Jepang, menjadi negara tujuan promosi untuk berinvestasi di Batam. Bidang usaha, elektronik, manufaktur, gelangan kapal, dan industri penunjang migas masih menjadi sektor yang diharapkan mampu mendatangkan investasi asing dengan nilai tinggi.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*