Faisal Basri: Awal Februari, Harga Bensin Premium Pasti Turun

Jakarta -Turunnya harga minyak mentah di pasar internasional menjadi di bawah US$ 50/barel menyebabkan pemerintah juga akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Awal bulan depan, harga BBM dipastikan bakal turun lagi.

“Pasti turun harga Premium awal Februari nanti, lihat saja. Harga minyak WTI (West Texas Intermediate) saja hari ini US$ 47,99/barel, Brent juga tidak jauh beda,” ungkap Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Namun, Faisal belum bisa memperkirakan berapa harga BBM nantinya. “”Besarannya belum pasti, kan dihitung rata-rata harga minyak dari 25 Desember 2014 sampai 24 Januari 2015,” katanya.

Mulai 1 Januari 2015, pemerintah mengumumkan harga Premium dari Rp 8.500/liter menjadi Rp 7.600/liter. Sementara harga Solar turun dari Rp 7.500/liter menjadi Rp 7.250/liter.

Premium saat ini sudah tidak lagi disubsidi, sehingga harganya mengikuti mekanisme pasar. Sementara Solar masih diberikan subsidi tetap (fixed subsidy) Rp 1.000/liter, dan sisanya menyesuaikan dengan harga pasar atau keekonomian. Dengan begitu, harga Premium dan Solar akan naik-turun layaknya Pertamax.

Meski naik-turun, Faisal yakin harga Premium dan Solar tidak akan terlalu tinggi. Pasalnya, harga minyak dunia sulit untuk naik secara signifikan.

“Saya punya keyakinan harga minyak sepanjang tahun ini akan di bawah US$ 70/barel. Jadi harga BBM tidak akan terlalu tinggi,” ucapnya.

Faisal menambahkan, dengan harga minyak paling tinggi US$ 70/barel pada 2015, pemerintah tidak perlu lagi memberikan subsidi BBM.

“Logikanya nggak perlu beri subsidi, karena harga minyak masih rendah. Jadi tahun ini keuangan negara kita masih sangat aman,” tutupnya.

(rrd/hds)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*