Tenaga rebound yang didapat euro sejak awal perdagangan sesi Asia hingga sesi Eropa sore ini (21/11) didapat dari minat pasar memburu euro terhadap beberapa rival utamanya termasuk dollar AS. Sentimen yang memberikan tenaga bagi kurs kawasan satu mata uang ini datang dari pidato Mario Draghi untuk laporan tahunan ECB dihadapan parlemen Eropa pada sesi malam serta kondisi politik Perancis dan Jerman menghadapi pemilu.
Pasar menanti sinyal pembelian obligasi lanjutan oleh bank sentral Eropa untuk kawasan tersebut pada tahun 2017. Euro akan semakin kuat jika Mario Draghi sebagai Gubernur ECB memberikan sinyal kuat terhadap kelanjutan program QE bank sentral tersebut.
Tahun 2017 merupakan tahun pemilihan umum bagi beberapa negara besar kawasan Euro seperti Perancis dan Jerman. Dalam pemilihan tersebut terdapat kandidat yang kurang mendukung laju euro dan dikhawatirkan menang. Lalu perkembangan terkini dukungan terhadap calon-calon kuat tersebut menurun.
Pergerakan kurs euro sesi Eropa (10:15:38 GMT) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.0592 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs Euro alami penurunan pips dan kini bergulir pada 1.0625 yang bangkit dari posisi terendah sepanjang tahun akhir pekan lalu.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat pair EURUSD secara teknikal berusaha turun menuju kisaran 1.0566 – 1.0515. Namun jika tidak sampai kisaran tersebut maka pair dapat naik kembali menuju kisaran 1.0664-1.0705.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind