Euro Rebound dari Level 5 Minggu Terendah

Pada perdagangan hari ini mata uang euro terpantau mulai bergerak rebound sedikit meskipun masih berada di kisaran paling rendah dalam lima minggu belakangan terhadap dollar AS (14/5). Euro kemarin anjlok tajam karena para pelaku pasar masih berspekulasi bahwa ECB akan melakukan pelonggaran moneter tambahan pada bulan Juni yang lalu.

Kondisi ekonomi di kawasan euro tampak masih berada dalam pelemahan. Hal ini mengakibatkan para petinggi ECB mengeluarkan sinyal yang menunjukkan bahwa pada bulan Juni mendatang telah disiapkan stimulus moneter tambahan. Kemarin data dari Jerman menunjukkan bahwa sentiment ekonomi dari ZEW mengalami penurunan tajam menjadi 33.1 poin dari 43.2 poin pada bulan Maret sebelumnya. Angka ini juga jauh dari ekspektasi di level 41.3 poin.

Hari ini euro begerak rebound sebagian besar disebabkan oleh kondisi teknikal yang sudah jenuh jual. Secara fundamental sendiri euro masih berpotensi melanjutkan pelemahan jelang rilis data industrial production yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan sebesar 0.3 persen.

Hari ini euro berada pada posisi 1.3720 dollar AS. Euro mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.3703 dollar. Euro kemarin sempat anjlok hingga ke posisi 1.3689 dollar yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 4 April lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada sesi perdagangan hari ini akan cenderung mengalami peningkatan terbatas. Untuk perdagangan hari ini mata uang ini akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.3670 – 1.3750 dollar AS.

 

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*