Euro Melempem Lagi, Berpotensi Capai 1 Bulan Terendah

Hari ini mata uang euro diperdagangkan di kisaran paling rendah dalam satu bulan belakangan (31/3). Pekan lalu euro melempem dan hari ini mata uang tersebut tampak masih berpotensi untuk melanjutkan trend melemah. Penurunan euro hari ini terjadi jelang rilis data estimasi inflasi tahunan bulan Maret  dan data penjualan eceran bulanan Jerman.

Kedua data tersebut tampaknya bakal menunjukkan terjadinya penurunan. Penjualan eceran untuk bulan Maret diperkirakan akan menunjukkan terjadi penurunan sebesar 0.3 persen. Penjualan tersebut memburuk setelah sebelumnya di bulan Februari mengalami kenaikan bulanan sebesar 1.7 persen.

Sementara itu inflasi kawasan euro diperkirakan akan berada di level 0.6 persen pada bulan Maret dibandingkan tahun sebelumnya. Inflasi tersebut melambat dibandingkan dengan inflasi tahunan di bulan Februari yang berada di level 0.7 persen.

Hari ini mata uang euro terhadap dollar berada di level 1.3747. Mata uang tunggal dari 18 negara di kawasan euro tersebut mengalami penurunan tipis dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang berada di level 1.3752 dollar. Kemarin euro sempat mengalami penurunan hingga mencapai posisi 1.3706 dollar yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 27 Februari lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang euro terhadap dollar berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Mata uang tersebut diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.3700 – 1.3780 dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*