Euro Melemah Tajam Terhadap Dolar AS di Asia

INILAHCOM, Tokyo – Kurs euro melemah tajam terhadap dolar di Asia, Selasa (17/02/2015). Itu setelah pembicaraan antara Yunani dan para krediturnya gagal, memicu kekhawatiran bahwa negara itu akan keluar dari zona euro.

Di Tokyo, mata uang tunggal jatuh menjadi US$1,1357 dari US$1,1390. Namun, naik tipis menjadi 134,70 yen dari di bawah 133 yen di perdagangan Asia pada Selasa pagi dan 134,53 yen di London pada Senin sore. Pasar AS tutup, Senin (17/02/2015) untuk hari libur umum.

“Yunani dan Jerman datang ke perundingan dengan prasyarat yang berbeda, dan tidak adanya kompromi telah menekan euro,” ujar direktur valuta asing Credit Agricole SA di Tokyo Yuji Saito.

Pertemuan yang diawasi ketat itu berakhir tanpa kesepakatan utang Yunani, setelah Athena menolak permintaan para menteri keuangan zona euro yang harus diterapkan untuk memperpanjang dana talangan (bailout) saat ini.

Kepala Eurogroup Jero en Dijsselbloem mengatakan negara itu memiliki sisa seminggu untuk menyetujui persyaratan tersebut, karena dana talangan 240 miliar euro akan berakhir akhir bulan ini. Tetapi sumber Athena menolak permintaan untuk melaksanakan persyaratan dana talangan saat ini karena tidak masuk akal.

Pemerintah baru Yunani yang berhaluan kiri meraih kekuasaan pada bulan lalu karena platform merombak ketentuan penghematan berat dari paket bantuan keuangan, yang dikatakan telah memukul ekonomi.

Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis sedang mencari bridging loan atau pinjaman perantara enam bulan untuk memberikan waktu dan bantuan keuangan bagi Yunani menegosiasikan kontrak baru. Namun, 18 negara zona euro lainnya, yang dipimpin oleh Jerman, mengatakan setiap perubahan harus sejalan dengan program saat ini.

Selasa (17/02/2015), bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), memulai pertemuan kebijakan dua hari tetapi hanya sedikit analis berharap untuk mengumumkan stimulus baru.

Data menunjukkan ekonomi Jepang tertatih-tatih keluar dari resesi pada kuartal terakhir 2014, dengan ekspansi 0,6 persen lebih lemah dari perkiraan atau 2,2 persen pada basis disetahunkan. Para ekonom telah secara luas memperkirakan ekspansi kuat 0,9 persen pada kuartal tersebut.

Selama setahun penuh, data awal menunjukkan pertumbuhan nol, dibandingkan dengan ekspansi 1,6 persen pada tahun sebelumnya.

Dolar sebagian besar lebih kuat terhadap mata uang Asia-Pasifik. Unit AS meningkat menjadi 31,51 dolar Taiwan dari 31,39 dolar Taiwan pada Senin, menjadi 1,3553 dolar Singapura dari 1,3545 dolar Singapura, menjadi 62,16 rupee India dari 62,15 rupee, menjadi 44,27 peso Filipina dari 44,25 peso, dan menjadi Rp12.761,50 dari Rp12.757,50.

Greenback melemah menjadi 32,58 baht Thailand dari 32,59 baht, sementara itu menjadi 1.101,94 won Korea Selatan dari 1.101,21 won. Dolar Australia naik menjadi 78,00 sen AS dari 77,92 sen AS, sementara yuan Tiongkok melemah menjadi 18,95 yen dari 19,00 yen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*