Euro Masih Terjebak dalam Trend Melemah Akibat Kekhawatiran Pelonggaran Moneter ECB

Euro Masih Terjebak dalam Trend Melemah Akibat Kekhawatiran Pelonggaran Moneter ECB

Nilai tukar euro pada perdagangan hari ini terpantau masih terjebak dalam trend melemah terhadap rival utamanya, dollar AS (3/2). Mata uang dari kawasan euro ini berada di kisaran terendah dalam lebih dari dua bulan terhadap dollar AS ditekan oleh melemahnya bursa-bursa saham di Asia. Kekhawatiran mengenai melambatnya inflasi di kawasan euro sehingga akan mendorong bank sentral kembali melakukan pelonggaran moneter juga menjadi alasan melemahnya mata uang tersebut.

Hari ini data ekonomi China yang dirilis berupa PMI non-manufaktur untuk bulan Januari menunjukkan penurunan dibandingkan dengan bulan Desember yang lalu. PMI jasa mengalami penurunan menjadi 53.4 di bulan Januari dari 54.6 di bulan Desember.

PMI resmi berada di level 50.5 poin pada bulan Januari lalu. Data PMI resmi ini keluar setelah sebelumnya data preliminary dari HSBC menunjukkan terjadinya kontraksi di sektor manufaktur untuk bulan Januari lalu.

Euro tergerus melemah ke posisi 1.3487 dollar AS pada perdagangan hari ini. Mata uang ini mengalami kenaikan tipis dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu yang berada di level 1.3485 dollar AS. Posisi euro saat ini berada di kisaran terendah sejak tanggal 22 November yang lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS untuk perdagangan hari Senin ini akan cenderung mengalami penurunan lanjutan meskipun terbatas. Untuk hari ini nilai tukar mata uang tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 1.3450 – 1.3420 dollar AS.

(ia/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*