Mata uang euro masih belum banyak bergerak dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangannya dini hari tadi (21/5). Mata uang dari kawasan Eropa ini bergerak dalam pola sideways selama lebih dari satu minggu belakangan. Para pelaku pasar tampaknya masih menantikan kepastian kebijakan ECB pada tanggal 5 Juni mendatang.
Bank sentral Eropa diharapkan akan mengeluarkan stimulus moneter tambahan pada rapat bulan Juni mendatang. Minggu lalu Presiden ECB Mario Dragh mengatakan bahwa para petinggi ECB sudah mulai nyaman untuk menggelontorkan stimulus tambahan.
Rilis data ekonomi kawasan euro yang kurang memuaskan juga menjadi salah satu faktor yang membuat euro masuk ke dalam pola sideways setelah sempat melejit ke level paling tinggi dalam 2.5 tahun belakangan pada perdagangan dua minggu lalu. Inflasi di kawasan euro saat ini masih sangat rendah.
Euro saat ini mengalami penurunan tipis terhadap dollar AS. Mata uang ini berada di level 1.3702 dollar, nyaris flat dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.3701 dollar.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung berada dalam pola sideways. Hingga saat ini belum ada indikator teknikal yang mengisyaratkan euro untuk bergerak dalam trend. Untuk hari ini nilai tukar euro terhadap dollar AS berpotensi mengalami pergerakan pada kisaran 1.3670 – 1.3730 dollar.
Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind