Euro Masih dalam Pola Melemah terhadap Dollar; Investor Nantikan Pidato Draghi

Pada perdagangan hari ini mata uang euro tampak mengalami pergerakan yang stagnan terhadap dollar AS (22/4). Mata uang tunggal dari 18 negara di Eropa ini kemarin melempem dan mencapai posisi paling rendah dalam nyaris 2 minggu belakangan terhadap dollar AS di tengah kondisi dollar AS yang sedang berada dalam momentum menguat terhadap rival-rivalnya.

Dollar pagi ini masih berada dalam pola menguat di mana indeks dollar berada di kisaran paling tinggi dalam dua minggu. Naiknya leading indicator Conference Board di AS memberikan sentiment positif terhadap mata uang Amerika Serikat tersebut.

Para investor masih menantikan arahan dari Presiden ECB Mario Draghi mengenai pergerakan euro ke depan. Sebelumnya Draghi telah menyatakan bahwa kenaikan euro merupakan pemicu yang kemungkinan akan membuat bank sentral kembali melakukan pelonggaran kebijakan moneter.

Pada perdagangan hari ini euro terpantau berada di posisi 1.3794 dollar. Posisi euro nyaris flat dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.3793 dollar AS. Pada perdagangan kemarin euro sempat melemah ke level 1.3787 dollar AS yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 9 April lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pelemahan lanjutan meskipun akan terbatas. Mata uang tersebut diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.3760 – 1.3830 dollar AS.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*