Euro Masih Berpotensi Melemah terhadap Dollar; ECB Tidak Nyaman dengan Kenaikan Euro

Pada perdagangan hari ini mata uang euro masih berpotensi untuk melanjutkan penurunan terhadap dollar AS (15/4). Mata uang tunggal dari 18 negara di Eropa ini mengalami penurunan terhadap 14 dari 16 rivalnya setelah Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bahwa kenaikan lebih lanjut nilai tukar mata uang ini akan memaksa ECB menaikkan besaran stimulus.

Pada perdagangan tadi malam euro mengalami penurunan tajam terhadap dollar, membukukan pelemahan paling besar dalam lebih dari tiga minggu. Data penjualan eceran Amerika Serikat yang lebih baik dari prediksi memberikan tekanan terhadap mata uang euro. Penjualan eceran bulan Maret mengalami peningkatan sebesar 1.1 persen, melebihi proyeksi ekonom yang mengharapkan kenaikan penjualan eceran hanya sebesar 0.9 persen.

Pada perdagangan hari ini euro terpantau berada pada posisi 1.3817 dollar AS. Mata uang tunggal dari Eropa ini mengalami peningkatan tipis dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.3821 dollar AS.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami peningkatan lanjutan. Mata uang tunggal 18 negara ini diperkirakan bakal mengalami pergerakan pada kisaran 1.3780 – 1.3830 dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*