EURO, Harap-harap Cemas dengan Yunani


shadow

FINANCEROLL – Berbagai peringatan akan kemungkinan bangkrutnya Yunani mengemuka setelah Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras, kepala pemerintahan yang anti penghematan menghadapai konfrontasi baru dengan blok kreditor dimana Jerman menjadi pemimpinnya.

Yunani membutuhkan setidaknya sebuah simbol atas kemajuan yang didapatnya dalam pertemuan para menteri keuangan negara-negara zona Euro yang berlangsung di Brussel pada Senin (22/05). Sinyalemen Yunani ini mutlak diperlukan untuk membujuk European Central Bank (ECB) agar tetap menggelontorkan dana bantuan darurat bagi perbankan Yunani saat ini. Hal yang berat akan datang esoknya, ketika Yunani harus membayat sekitar 750 juta euro ($840 juta) ke International Monetary Fund (IMF).

Sebelumnya, Tsipras telah melakukan pertemuan dengan jajaran menteri utama dalam kabinetnya selama beberapa jam di hari Minggu untuk memberikan gambaran mengenai berbagai negosiasi yang dilakukannya. Athena berharap kelompok Eropa bisa memahami dan menerima kemajuan-kemajuan penting yang sudah diraih oleh Yunani, demikian ungkap salah satu pejabat pemerintahan paska pertemuan tersebut, sebagaimana dilansir oleh situs Bloomberg. Tsipras dan jajaran menterinya mengkonfirmasi bahwa mereka memang butuh kesepakatan yang lebih bersifat saling menguntungkan dalam sebuah kerangka kerja yang dimandatkan oleh berbagai pemerintahan itu. Pertemuan yang dilangsungkan di Athena tersebut terjadi ditengah memuncaknya berbagai tekanan agar dilakukan sebuah pemilu sela sebagaimana yang dijanjikan sebulan sebelumnya agar mendapat berbagai keuntungan dari pergantian pemerintahan dan untuk menunjukkan komitmen kembali atas program penjualan saham-saham pemerintah yang ada di berbagai perusahaan guna mendapatkan uang kas. Tak ada siapapun diluar Athena yang tahu hingga kapan negeri para Dewa ini bisa bertahan.  “Berbagai pengalaman didunia ini telah menunjukkan bahwa sebuah negara dapat saja tiba-tiba berubah tidak mampu membayar hutang-hutangnya,” ungkap Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble dalam sebuah wawancara dengan Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung yang diterbitkan pada Sabtu (09/05). Schaeuble menegaskan bahwa jika Yunani mendapat tekanan untuk dikeluarkan dari Euro, bukanlah karena kami-Jerman.

Tekad Tsipras untuk membuang rencana pemangkasan anggaran berkenaan dengan prasyarat dana talangan Yunani senilai 240 milyar euro dan usahanya untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi dari para kreditornya, telah memukul bursa Yunani semenjak dia mengambil alih pemerintahan. Obligasi Yunani 10T kini memiliki imbal 10.67 persen, naik dari sebelumnya sebesar 8.41 persen pada malam pemilihan umum pada 25 Januari silam. Bulan lalu, besarnya imbal hasil ini bahkan mencapai posisi tertinggi di 13.64 persen. Sementara itu, berbagai tekanan juga muncul kepada Tsiparas dari dalam Partai Syriza sendiri, yang menganggapnya sebagai anak bau kencur dalam hal pemerintahan. Tsipras sebelumnya telah mengambil alih kewenangan bernegosiasi dengan para kreditor dari tangan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis, yang telah dianggap membuang-buang waktu oleh para koleganya dari negara-negara Euro pada pertemuan terakhir 24 April silam.

Berbagai perubahan personil telah dilakukan dalam struktur dan organisasi yang melakukan negosiasi, namun tetap saja belum mendapatkan hasil titik temu yang menggembirakan antara Yunani dengan para kreditornya. Menyusul berbagai program bagi Yunani yang telah dilangsungkan hingga akhir Juni. Jika hingga akhir program tidak juga membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan sejak awal, sudah tentu akan diperlukan sebuah kesepakatan teknis akan pembaharuan program bagi Yunani tersebut yang setidaknya sudah dipersiapkan dan disetujui oleh pemerintahan-pemerintahan kreditor diawal Juni. Menteri Keuangan Belanda Jeroen Dijsselbloem menyatakan bahwa sebuah kesepakatan masih akan sulit dicapai dalam pertemuan yang akan dilangsungkan pada Senin (11/05), ditegaskan olehnya yang sekaligus Ketua Pertemuan ini, bahwa kami memang butuh beberapa waktu lagi, meski kami sendiri juga tidak tahu seberapa banyak waktu yang diperlukan, ungkap Dijsselbloem kepada harian Italia Corriere della Sera.

Berbagai negosiasi yang dilakukan Yunani, saat ini dikepalai oleh Wakil Menteri Luar Negeri Euclid Tsakalotos, Varoufakis sendiri akan menjadi kepala perwakilan Yunani dalam pertemuan di Brusel ini. Tsakalotos membantah bahwa hal ini merupakan penurunan tingkatan, dia menegaskan lewat BBC pada Kamis (07/05) bahwa dia saat ini merupakan kepala negosiator pemerintah Yunani dengan para kreditornya. Berbagai antusiasme yang ditujukan pada Tsiparas juga telah diperlemah oleh kondisi ekonomi Yunani sendiri dan memunculkan pilihan antara sebagai negara yang diturunkan tingkat kesejahteraannya namun masih dalam Euro ataukah menjadi negara yang tidak bisa diketahui masa depannya dan berada diluar Euro. Sebanyak 54% persen rakyat Yunani memberikan dukungan bagi strategi negosiasi yang dijalankan oleh Yunani, turun dari sebelumnya sebesar 82 persen dibulan Februari, demikian hasil jajak pendapatan yang dilakukan oleh Marc poll untuk Efimerida Ton Sintakton yang diumumkan pada Sabtu (09/05). Masih saja Partai Syriza menjadi partai yang diidamkan dibandingkan partai lainnya bagi rakyat Yunani, lanjut hasil jajak tersebut.

Pertanyaan yang mengemuka saat ini adalah seberapakah imbal hasil Obligasi Yunani sebelum para pemerintahan kreditor kehilangan kesabarannya. Sebagaimana diketahui bahwa beberapa anggota blok Partai Demokratik Kristen dimana Kanselir Jerman Angela Merkel berada, tetap memberikan dukungan bagi Kanselir agar Yunani bisa dipertahankan dalam keanggotaan Euro, namun terdapat pula suara-suara yang menentang hal ini, khususnya dari beberapa pejabat Kementrian Keuangan Jerman yang menyatakan secara tegas bahwa Euro akan lebih baik jika tanpa ada Yunani didalamnya. Sementara itu, Menteri Keuangan Italia Pier Carlo Padoan memberikan komentar bahwa terkait Yunani, timbul suatu kesadaran bahwa waktu yang diberikantelah habis, ungkapnya dalam sebuah wawancara dihari Minggu (10/05) dengan Messaggero.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*