Euro-Dollar Masih di Kisaran Terendah dalam 2 Minggu

Pada perdagangan hari ini nilai tukar euro terhadap dollar terpantau masih berada di kisaran 2 minggu terendah (21/3). Euro melemah setelah setelah Janet Yellen selaku gubernur Fed menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat akan lebih cepat dari perkiraan. Yellen menyatakan kemungkinan Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuan atau FFR 6 bulan setelah stimulus dicabut secara total.

Pada akhir pertemuan FOMC kemarin Fed memutuskan untuk melanjutkan program tapering stimulus moneternya. Fed kembali memangkas stimulus sebesar 10 miliar dollar per bulan. Per bulan April nanti stimulus moneter hanya akan berada di level 55 miliar dollar per bulan. Hingga saat ini stimulus moneter Fed telah dipotong 30 miliar dollar per bulan.

Mata uang euro masih terpukul terus akibat keputusan Fed tersebut. Hari ini euro berada di level 1.3785 dollar. Euro mengalami rebound dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di level 1.3778 dollar. Kemarin euro sempat mengalami penurunan yang signifikan dan mencapai posisi 1.3834 dollar, posisi paling rendah sejak tanggal 6 Maret.

 Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan lanjutan meskipun terbatas. Mata uang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 1.3740 – 1.3820 dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*