ESDM Terus Medorong Eksplorasi Sumber Daya Alam


shadow

Financeroll – Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono terus mendorong eksplorasi sumber daya alam nasional. Untuk mendorong upaya eksplorasi itu terang dia, Badan Geologi terus mendukung dalam bentuk Sistem Informasi Geografis Nasional (SIGNAS) Sumber Daya Geologi.

Melalui Database Signas Sumberdaya Geologi Indonesia, informasi mengenai sumberdaya geologi hingga tingkat kabupaten dapat tersedia dengan cepat dan mudah via daring atau online. Data yang dihasilkan dari SIGNAS tersebut akan diberikan kepada lembaga-lembaga terkait dan masyarakat, agar mereka memahami secara persis berapa kekuatan sumber daya alam Indonesia di setiap sektor.

Sehingga menjadi rujukan bagi kita untuk bersikap terhadap bumi, sehingga kita tahu mana yang bisa dieksplorasi lagi serta komoditi mana  dan berapa jumlanya yang bisa diekspor.  “Kita harus lebih arif dan bijaksana ketika bersikap terhadap bumi kita. Jangan sampai kita terus mengekspor besi yang menjadi soko guru pembangunan nasional yang pada akhirnya membawa kelangkaan. Itu harus direm,” tegasnya di Jakarta.

Lebih lanjut Surono menyebutkan, terkait kelangkaan listrik di hampir seluruh wilayah, menurut dia data dari SIGNAS itu sebaiknya dilanjutkan dengan pengidentifikasian sumber daya mana yang tepat untuk dikembangkan di masing-masing daerah. “Potensi panas bumi di seluruh wilayah di Indonesia sangat besar, yakni mencapai 29 Giga. Mungkin pengecualiannya hanyalah Kalimantan yang kaya akan batubara, tetapi wilayah lainnya sangat tepat untuk digali panas buminya, sehingga kelangkaan listrik bisa diatasi,” ujar dia.

Kepala Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Calvin Karo-Karo Guru Singa mengatakan, perlu ada terobosan dari Pemerintah untuk mengatasi masifnya kelangkaan listrik pada banyak wilayah di Tanah Air. Menurut dia, di wilayah Timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya amat sulit untuk menggunakan pembangkit yang bersumber dari batubara, makanya yang pantas dikembangkan ialah panas bumi.

Agar swasta bisa tertarik berinvestasi di sektor geothermal sambung dia, Pemerintah perlu melakukan terobosan. Terobosan itu dalam bentuk meminimalisir risiko investasi swasta di bidang panas bumi. Pemerintah harus melakukan data bor yang detail untuk mengatahui temperatur pada lokasi tersebut. Pasalnya, selama ini ada banyak pengeboran yang gagal dan merugikan karena hanya menguatakan data geosains tanpa pemboran. Artinya, ada risiko yang ditanggung oleh investor sementara di sisi lain swasta keterbatasan dana,” tutup Calvin. -DT-


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*