Eropa Makin Keras, Yunani Makin Merana

Brussel -Negara Eropa pengguna mata uang euro (eurozone) tidak akan memberikan bantuan utang darurat baru kepada Yunani. Kecuali, negara ini mau melakukan reformasi besar pada ekonominya.

Pejabat sektor keuangan dari 19 negara eurozone belum mencapai kesepakatan soal bantuan baru kepada Yunani, dalam pertemuan Sabtu dan Minggu.

“Bila ini merupakan negosiasi dengan angka 1 sampai 10. Saya pikir saat ini kami baru di angka 3 dan 4. Belum ada progres berarti,” kata Menteri Keuangan Finlandia, Alex Stubb dilansir dari CNN, Senin (13/7/2015).

Eropa dan International Monetary Fund (IMF) memperkirakan, Yunani membutuhan utang baru 72 miliar-74 miliar euro (US$ 82 miiar) atau sekitar Rp 1.066 trilun dalam 3 tahun ke depan. Sejak 2010, Yunani sudah mendapatkan bantuan utang 233 miliar euro atau sekitar Rp 3.262 triliun.

Stubb mengatakan, pemerintah Yunani perlu mengajukan proposal utang yang lebih baik, dan berkomitmen untuk mengubah sistem pensiun, pajak, dan area lainnya.

Kepercayaan kepada komitmen Yunani untuk mereformasi ekonominya turun, setelah pemilu di Januari memenangkan Perdana Menteri Alexis Tsipras, yang berasal dari partai sayap kiri, penentang penghematan.

“Kesepakatan tidak mungkin dihasilkan cepat. Pecahnya kepercayaan sudah cukup besar,” kata Menteri Keuangan Slovakia, Peter Kazimir.

Eropa dan IMF meminta Tsipras memperlihatkan komitmennya untuk berubah.

Berikut syarat utang yang diminta Eropa dan IMF kepada Yunani, dan sempat ditolak melalui referendum pada pekan lalu:

  1. Kenaikan pajak untuk perusahaan perkapalan
  2. Menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) ke 23%, termasuk untuk restoran dan katering
  3. Mengurangi anggaran pensiun mulai 2019
  4. Mengurangi anggaran pertahanan 300 juta euro (US$ 332 juta) atau Rp 3,5 triliun lebih di 2016
  5. Privatisasi terhadap pelabuhan, dan menjual saham di perusahaan telekomunikasi raksasanya yaitu OTE
  6. Menerapkan pajak 30% untuk pulau yang makmur

(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*