Emiten SHID Alami Penurunan Pendapatan 6,19%


shadow

Financeroll – Sepanjang tahun 2014, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) mengalami penurunan pendapatan sebesar 6,91% menjadi Rp 190,87 miliar dari Rp 205,04 miliar di tahun 2013.

Laba kotor kinerja di tahun 2014, secara nominal terjadi penurunan 3,41% atau sebesar Rp 4,89 miliar menjadi Rp 138,85 miliar dari Rp 143,74 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 138,85 miliar, tetapi margin laba kotor tahun 2014 lebih baik yaitu 72,79% dari 70,10% ditahun 2013.

Penurunan pendapatan terjadi pada 3 bulan terakhir tahun 2014, selain karena melambatnya pertumbuhan ekonomi juga karena pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengurangi belanja di hotel.

Tingkat hunian kamar relatif stabil, di kisaran 61,05% dengan jumlah total kamar yang beroperasi pada tahun 2014 sebesar 560 kamar dengan tariff hunian rata-rata meningkat sebesar Rp. 721.473 dari Rp. 675.134 di tahun sebelumnya.

Di tengah kendala makro ekonomi dan gejolak pasar global yang menyebabkan tergerusnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, perseroan masih mampu menekan beban biaya penjualan, penurunan pendapatan 6,9%, diikuti dengan penurunan biaya sebesar 15,12% menjadi Rp 52,02 miliar dari Rp 61,29 miliar di tahun 2013.

Demikian juga dengan biaya operasi juga mengalami penurunan sebesar Rp 5,81% menjadi Rp 120,16 miliar dari Rp 127,58 miliar, dengan menurunnya biaya-biaya tersebut operating profit meningkat menjadi Rp 18,68 miliar dari Rp 16,16 miliar di tahun 2013.

Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International Tbk, Hariyadi B Sukamdani mengatakan pihaknya puas dengan kinerja perseroan dan tetap optimistis terus menggenjot kinerja dengan lebih mandiri dan lebih kreatif di tahun 2015. “Berkat kerjasama yang baik, kerja keras, ketekunan dan kedisiplinan dari seluruh karyawan/karyawati maka Hotel Grand Sahid Jaya bisa berkembang sesuai yang diharapkan,” ucapnya.

Untuk diketahui, SHID menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS). Adapun beberapa poin agenda dan hasil RUPS tahunan, meliputi Pertama, Persetujuan atas laporan Tahunan Perseroan, termasuk Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014.

Kedua, Penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. Ketiga, Penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku Perseroan tahun buku 2015. Keempat, Perubahan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Dan kelima, Perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hariyadi mengatakan di tahun 2015 ke depan akan terus berbenah untuk menatap masa depan dalam rangka terus memberikan nilai yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*