Emiten BMRI Mencari Pendanaan Wholesale Funding

shadow

Financeroll – Setelah menerbitkan negotiable certificate of deposit (NCD) senilai Rp 2,6 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tengah mengkaji skema pendanaan melalui wholesale funding. Sesuai rencana bisnis, tahun ini Bank Mandiri menargetkan memperoleh pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK) sekitar Rp 8-10 triliun.

Direktur Treasury Bank Mandiri Pahala Mansury menuturkan, pada Mei lalu Bank Mandiri telah merealisasikan penerbitan NCD senilai Rp 2,6 triliun. Saat ini, perseroan mengkaji kemungkinan untuk memperoleh pendanaan melalui wholesale funding seperti penerbitan obligasi, sekuritisasi aset, atau pinjaman bilateral luar negeri. “Kami sedang melihat kemungkinan ke wholesale funding,” ujar Pahala di Jakarta, pekan lalu.

Sesuai rencana bisnis bank (RBB) perseroan, lanjut dia, tahun ini Bank Mandiri berencana memperoleh pendanaan di luar DPK lain melalui penerbitan instrumen surat berharga sekitar Rp 8-10 triliun. Namun, setelah melakukan penerbitan NCD tahap I pada pekan lalu, Bank Mandiri kemungkinan tidak akan menerbitkan NCD tahap kedua pada tahun ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menuturkan, selain sebagai upaya perseroan untuk melakukan diversifikasi pendanaan, penerbitan instrumen surat berharga seperti NCD bertujuan untuk memperdalam pasar keuangan di Tanah Air.

Untuk itu, setelah menerbitan NCD tahap I, pihaknya kemungkinan akan menerbitkan instrumen surat berharga lain guna memenuhi kebutuhan pendanaan dan ikut memperdalam pada sekor keuangan. “Kemungkinan kalau pun akan menerbitkan instrumen surat berharga tahun ini tidak lagi berupa NCD. Mungkin obligasi, tapi kami akan lihat kondisi likuiditas. Kalau memang pertumbuhan kredit cukup tinggi dan membutuhkan likuiditas, tentu kami akan terbitkan. Kalau tidak ada kebutuhan likuiditas tentu tidak akan kami terbitkan,” ujar Budi.

Perseroan tidak memiliki kebutuhan pendanaan dalam valuta asing (valas). Dengan demikian, jika ingin mencari pendanaan melalui penerbitan obligasi atau instrumen surat berharga lain, hal itu akan dilakukan dalam mata uang rupiah.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*