Emirsyah Satar: Tahun Depan Garuda Bisa Untung

Jakarta -Seperti layaknya pelaku industri penerbangan, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pun ikut merasakan beratnya beban akibat kenaikan harga avtur. Namun dengan pelemahan harga minyak dunia, harga avtur juga berangsur-angsur menurun.

Impact dari penurunan harga minyak dunia itu besar. Jadi setiap 1 sen dolar AS harga avtur turun, itu dampaknya US$ 17 juta setahun,” kata Emirsyah Satar.

Emirsyah sendiri baru saja mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia yang diembannya sejak Maret 2005. Dia sudah mengajukan surat pengunduran diri pada 8 Desember, dan akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 12 Desember besok.

Emirsyah melanjutkan, sampai saat ini harga avtur sudah turun sekitar 10% dibandingkan awal 2014. Tren penurunan ini juga masih berlanjut.

“Ini masih menggunakan harga, kalau nggak salah, US$ 70 per barel. Sekarang harganya US$ 63 per barel, dan masih akan turun lagi. Itu akan memberikan postif kinerja Garuda ya,” paparnya.

Untuk tahun ini, Emirsyah mengatakan masih sulit bagi Garuda Indonesia untuk mencetak laba. Namun yang jelas, kerugian pada 2014 akan lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.

“Akan berkurang (kerugian), tapi nggak mungkin untung. Angkanya tidak bisa saya kasih tahu,” sebutnya.Next

(hds/dnl)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*