Emas turun setelah data manufaktur AS menguat

Chicago (ANTARA News) – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena laporan manufaktur AS menunjukkan penguatan.

Harga emas juga tertekan setelah seorang pejabat senior bank sentral AS mengatakan The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunganya tahun ini, lapor Xinhua.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 3,3 dolar AS, atau 0,27 persen, menjadi menetap di 1.198,00 dolar AS per ounce.

Emas memperpanjang kerugiannya setelah Wakil Ketua Federal Reserve AS Stanley Fischer mengulangi pandangannya kepada media bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga tahun ini, kata para analis.

Emas berada di bawah tekanan lebih lanjut karena laporan yang dirilis oleh Federal Reserve cabang Philadelphia menunjukkan indeks manufaktur meningkat menjadi 7,5 pada April dari 5,0 pada Maret.

Namun, emas mendapat sejumlah kecil dukungan ketika Indeks Dolar AS turun 0,94 persen menjadi 97,47 pada pukul 18.00 GMT.

Laporan lain oleh Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal naik sedikit 12.000 pada pekan yang berakhir 11 April menjadi 294.000.

Para analis mengatakan angka ini lebih buruk dari yang diharapkan, tetapi karena untuk rata-rata empat minggu sedikit berubah, itu tidak banyak mendukung emas pada Kamis.

Perak untuk pengiriman Mei naik 0,5 sen, atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 16,284 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 2,6 dolar AS, atau 0,22 persen, menjadi ditutup pada 1.159,20 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*