Emas terus melambung sedangkan Minyak masih sulit bangkit

Pada perdagangan di pasar Asia ini harga emas terus melambung karena ketegangan politik di Ukraina terus meningkat meskipun pihak Eropa dan Amerika berencana akan menerapkan sanksi tegas terhadap Rusia yang telah ikut campur ke dalam wilayah kedaulatan Ukraina, akan tetapi Rusia tetap bersikukuh bahwa masa depan Crimea akan ditentukan oleh rakyatnya sendiri yang secara mayoritas lebih memilih bergabung kepada Rusia. Situasi politik yang tak menentu ini jelas telah membuat pasar cukup khawatir akan dampak terhadap perekonomian global apabila konflik di Ukraina terus meluas. �

Dorongan sentimen safe haven terhadap emas terus meningkat karena emas dianggap relative aman ditengah gejolak politik yang sedang berkecamuk. Sedangkan kekhawatian mengenai perekonomian China yang tengah mengalami pelambatan masih dominan mempengaruhi pasar dimana para investor memanfaatkan momentum ini dengan melirik emas sebagai sarana safe haven.  Secara umum para investor enggan untuk terlalu aktif di pasar ditengah ketidakpastian ekonomi global dan politik yang tengah terjadi di Ukraina.  Fokus pasar ke data ekonomi Amerika nanti malam dimana data retail sales dan angka pengangguran akan menjadi indikasi terhadap kebijakan moeneter Fed selanjutnya.

Sedangkan harga minyak dunia masih dalam posisi tertekan sebagai imbas dari melimpahnya cadangan minyak di Amerika saat ini serta pengaruh terkontraksinya perekonomian China dikhawatirkan akan terus mengurangi demand terhadap minyak dunia ini. China dan Amerika sangat berperan akan tren pergerakan minyak dunia karena dua negara tersebut merupakan konsumen terbesar minyak di dunia.

Untuk pergerakan hari ini  kami memperkirakan emas masih berpeluang mempertahankan kenaikannya selama krisis politik di Ukraina belum ada tanda-tanda mereda sehinggga akan dimanffatkan oleh para spekulan buy back gold. Sedangkan minyak masih sulit bangkit lagi dari tekanan karena dominannya melimpahnya cadangan minyak di Amerika serta menurunnya demand minyak dari China tetap akan menentukan tren minyak dalam beberapa hari ke dapan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*