Emas Terkoreksi, Minyak Mentah Terus Tergelincir


shadow

Pada sesi transaksi tiga hari terakhir pekan kemarin, Emas mengalami tekanan jual dan mereduksi sebagian hasil yang ditorehkan pada hari Senin dan Selasa, saat Emas tampil mengesankan dan sempat menggapai level 1238.10.

Potret cerah data Amerika Serikat untuk item university of Michigan indeks yang menggambarkan sentiment konsument pada bulan Desember, mengalami peningkatan menuju level 93.8 pada bulan November dari sebelumnya 88.8. Data tersebut sekaligus melibas proyeksi naik tipis yang ditawarkan para analis, yaitu 89.6

Dan data tersebut untuk sementara cukup efektif meredam geliat Emas, dengan dasar argumentasi bahwa cerahnya prospek ekonomi Amerika Serikat akan mengurangi daya tarik para investor terhadap Emas sebagai haven asset.

Sejatinya, pada tanggal 7 November lalu, Emas telah tergerus value-nya menuju level terendah dalam empat tahun, yaitu 1131.05 pada saat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mengalami akselerasi, bursa saham meronta naik dan dollar tampil digdaya terhadap rival karensi utama lainnya.

Prestasi impresif dari sector pasar tenaga kreja Amerika Serikat, juga menjadi factor kuat anjloknya performa Emas, sebab bagusnya sector pasar tenaga kerja telah melecut spekulasi bahwa Federal Reserve semakin mendekat ke arah kebijakan mendongkrak suku bunga .

Di sisi lain, penurunan harga Minyak Mentah dunia juga menjadi factor tambahan muramnya kinerja Emas sebagai asset lindung nilai dari meningkatnya biaya konsumen. Sejauh ini, harga Minyak Mentah telah terpuruk menuju level 56.26 di tengah keengganan OPEC memangkas produksinya bahkan, jika harga Minyak Mentah melorot menuju harga $40 per barrel.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*