Emas Terdongkrak Ketegangan di Laut China Selatan

INILAHCOM, Jakarta Hingga sore ini, harga emas menguat sebesar US$8,4 per troy ons. Meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan antara China dan AS ditengarai jadi katalisnya. Seperti apa?

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat (22/5/2015) hingga pukul 15.35 WIB, harga emas internasional di Commodities Exchange Centre (Comex), ditransaksikan menguat sebesar US$8,4 (0,7%) ke angka US$1.2US$1.2,5.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menguat di sore hari ke kisaran US$1.214,78 per troi ons setelah sepanjang pagi bergerak di kisaran US$1.207. “Berita mengenai meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan antara China dan AS kemungkinan mendongkrak harga emas ini,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Penguatan harga emas juga, lanjut dia, disupport oleh pelemahan dolar AS yang terjadi sepanjang hari ini. “Indeks dolar AS melemah dari kisaran 95,4 di pembukaan pagi hari ke kisaran 94,96 di sore hari,” tuturnya.

Harga kini bergerak di kisaran US$1.213. “Harga sudah menyentuh kisaran resisten terdekat di Moving Average (MA) 100 grafik 1 jam di sekitar US$1.214,” papar dia.

Resisten berikutnya di dekat area US$1.217 yang juga merupakan kisaran fibonacci 50% dari US$1.201 hingga US$1.232. “Penguatan selanjutnya menunggu penembusan ke atas resisten US$1.217 ini dengan potensi ke area US$1.221 hingga US$1.222 per troi ons,” ungkap Ariston.

Sementara support terdekat, berada di kisaran US$1.210 yang merupakan MA 200 grafik 1 jam. “Penembusan ke bawah area support mendorong pelemahan lanjutan ke area US$1.205,” ucapnya.

Hari ini, data yang bisa menjadi market mover adalah data CPI (Indeks Harga Konsumen) AS bulan April dan pidato dari beberapa gubernur bank sentral dunia seperti Mario Draghi, Mark Carney, Haruhiko Kuroda dan Janet Yellen. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*