Emas masih atraktif di pengujung 2015

JAKARTA. Tingginya ketidakpastian di pasar global menyusul beragamnya langkah kebijakan moneter Bank Sentral dunia dinilai sebagai sinyal positif bagi harga emas dunia. Meski sulit melesat tajam, paling tidak hingga akhir tahun harga emas dunia diprediksi tertahan dari keterpurukan.

Mengutip Bloomberg, Selasa (3/11) pukul 17.39 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di Commodity Exchange memang masih merosot 0,27% ke level 1.132 per ons troi.

Namun, Jameel Ahmad, VP of Corporate Development & Chief Market Analyst Forextime Ltd di Jakarta mengatakan keputusan The Fed untuk menunda suku bunganya menimbulkan gejolak ekonomi di beberapa negara dunia.

Tidak bisa dipungkiri, Eropa, Jepang dan China berjuang untuk mengendalikan pertumbuhan ekonominya di jalur yang diharapkan.

“Bank sentral masing-masing negara itu melihat peluang lanjutan quantitative easing untuk menggenjot ekonomi,” papar Jameel.

European Central Bank (ECB) bahkan sudah mengindikasikan pelonggaran stimulus akan dilakukannya pada Desember 2015 mendatang.

Itu lantas menurunkan minat pelaku pasar terhadap mata uang. “Di sini lah emas mencuri perhatian,” kata Jameel. Ketika mata uang merosot, pelaku pasar pun berlindung pada safe haven terutama emas.

Melihat akhir tahun 2015, Jameel memprediksi emas akan lebih atraktif. Salah satu komponen utama yang bisa dijadikan acuan adalah rilis non farm payroll AS Oktober 2015. Jika tidak positif, bisa saja memang peluang The Fed menaikkan suku bunga sudah padam di tahun ini.

Walaupun NFP diduga masih akan naik dari 142 ribu menjadi 179 ribu, namun itu di bawah level 200 ribu yang selama ini dijaga The Fed.

“Ketika The Fed pasti menunda kenaikan, emas bisa melesat mengembalikan posisi harganya,” papar Jameel.

Berkaca pada potensi itu, Jameel memprediksi level US$ 1.200 per ons troi masih mungkin disentuh sebelum tahun ini berakhir.

Perlu juga diingat, ketidakpastian dan goyahnya ekonomi global menjadikan emas sebagai alat berlindung yang lebih aman untuk menyimpan aset investor. “Ini tidak hanya berlaku bagi investor tapi juga bank sentral,” perkiraan Jameel.

Bukan tidak mungkin, tingkat kepemilikan dan cadangan emas negara-negara ikut membengkak. Mempertimbangkan harga emas yang murah dan ketidakpastian yang tinggi.

“Emas itu sangat atraktif di keadaan ekonomi seperti sekarang,” tutup Jameel.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*