Emas Lemas Menjelang Pertemuan The Fed

shadow

gold_down_barFinanceroll – Emas diperdagangkan turun di Asia pada hari Selasa, menjelang dirilisnya pernyataan The Fed untuk mengukur kekuatan pertumbuhan ekonomi AS pada pekan ini.

Pada perdagangan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Juni diperdagangkan turun 0,02% di level $1,293.50 per troy ounce, setelah mencapai level terendah semalam $1,289.60 dan level tertinggi dari $1,305.70.

Semalam, emas berhasil naik karena melemahnya Dolar AS menjelang dirilisnya hasil dari pertemuan kebijakan Bank Sentral AS di bulan April yang akan dirilis di kemudian hari. Di hari Senin, para pelaku pasar menghindari Dolar AS, setelah mengamati data ekonomi campuran yang mendukung harga emas untuk menguat.

The Thomson Reuters dari University of Michigan mangatakan bahwa indeks sentimen konsumen awal turun ke  level 81,8 pada bulan Mei dari 84,1 di bulan April, mengalahkan ekspektasi pasar untuk hasil 84,5. Di sisi lain, Biro Sensus melaporkan bahwa izin bangunan AS naik 8% menjadi 1.080 juta unit pada bulan lalu, naik dari 1.000 juta yang direvisi naik pada bulan Maret. Analis mengharapkan izin bangunan meningkat menjadi 1.010 juta unit di bulan April.

Pasukan Ukraina dan separatis pro – Rusia dalam mencapai timur pada negara itu terus berlanjut sehingga menimbulkan korban jiwa pada tentara Ukraina di hari Senin kemarin. Sementara itu, pejabat Jerman memperingatkan selama akhir pekan bahwa Rusia akan menghadapi sanksi tambahan jika Moskow mengganggu pemilihan presiden di Ukraina pada 25 Mei mendatang.

Wall Street Journal melaporkan, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan yang terlibat dalam latihan militer di Ukraina perbatasan untuk kembali ke pangkalan mereka dan meminta Kiev untuk segera menarik pasukan dari timur Ukraina.

Perak untuk pengiriman di bulan Juli naik tipis 0,01% di level $19,355 per troy ounce. Tembaga berjangka untuk pengiriman Juli naik 0,03% di level $3,163 per pon. -DT-


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*