Emas Global Tertekan Penguatan Dolar dan Spekulasi Kenaikan Bunga The Fed

Chicago – Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup turun pada perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu pagi WIB (4/11), karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) kuat dan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$ 21,8 (1,92 persen) menjadi US$ 1.114,10 per ounce.

Emas berada di bawah tekanan ketika indeks dolar AS naik 0,36 menjadi 97,26 pada pukul 18.05 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar naik, maka emas berjangka akan melemah karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi para investor.

Logam mulia tertekan lebih lanjut karena para pedagang menunggu dua parameter utama sektor ketenagakerjaan, yang analis percaya dapat menyegel nasib kenaikan suku bunga selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember.

Laporan ADP Employment yang akan dirilis pada Rabu, akan mengisyaratkan laporan ketenagakerjaan bulanan pada Jumat lebih penting. Menurut alat Fedwatch CMEGroup, potensi kenaikan suku bunga Desember adalah 52 persen, lebih tinggi dari probabilitas pada September dan Oktober.

Awalnya kenaikan suku bunga akan terjadi pada 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober menegaskan bahwa Fed ingin menaikkan suku sebelum akhir 2015.

Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan AS.

Laporan perdagangan internasional dari Departemen Perdagangan AS juga akan keluar pada Rabu, dan klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada Kamis.

Para analis percaya kedua laporan itu akan memberikan gambaran yang paling akurat untuk situasi laporan bulanan ketenagakerjaan pada Jumat.

Perak untuk pengiriman Desember turun 16,9 sen (1,10 persen) menjadi US$ 15,239 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$ 16,2 (1,66 persen) menjadi US$ 962,20 per ounce.

/WBP

ANTARA


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*