Pada perdagangan di pasar Asia ini harga emas masih mempertahankan penguatannya seiring pelemahan mata uang dolar Amerika terhadap major currencies lainnya. Terkontraksinya data retail sales Amerika tadi malam telah memunculkan keraguan akan recovery ekonomi Paman Sam ini dan secara perlahan spekulasi perubahan kebijakan moneter Federal Reserve Amerika mulai meredup.
Tarik menarik antara harapan dan realitas masih mewarnai perdagangan emas dalam beberapa hari terakhir ini. Data payroll AS sebelumnya yang positif sempat menguatkan harapan kenaikan suku buga Fed AS, namun rilis FOMC minutes telah memudarkan harapan tersebut. Pelambatan ekonomi global diyakini bisa mempengaruhi proses pemulihan ekonomi Amerika meskipun isu tersebut telah dibantah oleh pimpinan Federal Reserve AS Janet Yellen tadi malam.
Harga minyak dunia kembali terdepresiasi karena faktor dominan akan melimpahnya cadangan minyak global, laporan badan energi Amerika yang telah menginformasikan akan peningkatan cadangan minyak AS sebesar 2.45 juta barel. Laporan cadangan minyak AS nanti malam akan menentukan langkah dari pergerakan minyak hari ini. Langkah dari OPEC dengan memangkas produksi minyak nampaknya belum menunjukan hasil yang signifikan.
Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan rally emas dan perak akan tergantung dari data ekonomi AS berikutnya nanti malam yaitu data penaggguran, induistri produksi serta data phil fed manufaktur. Apabila serangkaian data AS nanti malam sesuai forecast, bisa saja optimisme pemulihan ekonomi Amerika kembali mencuat dan meredupkan sentimen safe haven asset terhadap emas.
Indikator ekonomi Amerika dalam beberapa pekan terakhir begitu krusial terhadap pergerakan komoditas, pemulihan ekonomi Amerika tetap dijadikan barometer ditengah pelambatan ekonomi Eropa dan Tiongkok. Sedangkan harga minyak dunia diperkirakan masih sulit bangkit dari tekanan karena faktor melimpahnya cadangan minyak global.
Saran transaksi : untuk mengetahui lebih jauh tentang sinyal trading silahkan undang PIN BB 215A2918
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind