Emas dan Perak Menanti Fed Minutes.



Pale Gold
Meskipun masih dibayangi aksi jual, namun pergerakan Emas pada sepanjang sesi transaksi hari Selasa kemarin relative masih tipis. Para trader dan investor nampaknya menunggu beberapa data vital dan agenda pentig dari Washington, terutama  berkenaan dengan FOMC  Meeting Minutes pada jam 01.00 dini hari Kamis esok dan  testimony Presiden Fed, Jannet Yellen pada akhir pekan ini.

Minat beli Emas dalam jangka pendek nampak menurun didasari oleh  meredanya ketegangan geopolitik di Ukraina dan Jalur Gaza, dan krisis Irak pun tidak terlalu gencar sebagaimana sebelumnya.
Pergeseran animo para investor terhadap asset beresiko tinggi, termasuk saham juga mulai tumbuh , karena sentiment membaik.

Sementara dari Beijing dikabarkan bahwa pemerintah Tiongkok telah memberi izin pada sejumlah perusahaan untuk mengimpor Emas ke Tiongkok, termasuk di antaranya Standar Chartered, ANZ dan HSBC.
Sebagaimana Emas, pergerakan Perak juga tidak beranjak jauh, tekanan jual masih kental mewarnai jejaknya. Kemarin, Perak sempat terseret hingga level low 19.38 sebelum ditutup pada level 19.43

Kabar meredanya tensi geopolitik di Ukraina dan Irak juga menekan harga Minyak Mentah, dan kemarin tergelincir memenuju level 94.27 dan pada awal sesi transaksi pasar Asia hari ini, Minyak Mentah nampak melorot menuju level 92.82 setelah sebelumnya ditandai dengan open-gap menurun pada level  92.95

Para trader dan investor Minyak Mentah akan terfokus atensinya pada data penting dari Washington pada jam 21.30, yaitu USD Crude Oil Inventories dengan perkirakaan menyusut sebanyak (-1.3 juta barrel) dari peningkatan 1.4 juta barrel.

Sedangkan arah pergerakan Emas akan sangat ditentukan oleh hasil Fed Minutes dini hari nanti, jika hasilnya menebar optimisme disertai bukti aktual bahwa ekonomi Amerika Serikat masih bugar, maka Emas dan Perak rentan untuk terkulai lagi, sementara dollar akan terus mendominasi pergerakan terhadap rival karensi utama lainnya.

Sebaliknya, jika hasilnya menyemai pesimisme bahwa ekonomi AS masih labil dan berkinerja jelek, maka Emas  dan juga Perak, berpotensi untuk meniti jejak naik, sementara dollar kemungkinan akan tertekan balik oleh rival karensi utama lainnya.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*