Jejak Emas masih dibayangi pola konsolidasi, kendati tendensi menurun masih pekat, sebagaimana terjadi pada Perak dan Minyak Mentah. Spekulasi yang menyebar di ranah pasar uang dan komoditi pasca Fed Minutes pekan kemarin, bahwa Fed berpeluang mendongkrak suku bunga sesegera mungkin cukup efektif meredam gerak Emas dan Perak, meskipun sempat direvisi oleh Presiden Fed, Jannet Yellen sehari sesudahnya bahwa pihaknya belum melihat sinyal kemajuan pasar tenaga kerja yang signifikan.
Komentar Yellen mengisyaratkan sekaligus menafikan kemungkinan Fed mendongkrak suku bunga sesegera mungkin. Kontradiksi tersebut nampaknya belum merubah sikap para trader dan investor untuk mendekap Emas dan Perak
Bahkan laporan Bloomberg terakhir pada tanggal 25 Agustus, mengabarkan bahwa para fund manager mereduksi posisi beli Emas untuk ketiga kalinya dalam emapt pekan terakhir. Dan Emas terkelupas valuenya sebanyak 2% pekan kemarin
Dan dalam rentang transaksi 16 pekan, Emas telah menyusut sebanyak 5%, berbarengan dengan data indikator ekonomi AS untuk item perumahan dan manufacturing tampil meyakinkan
Nampaknya catatan penting dari pernyataan Yellen bahwa :” jika progress ekonomi berlanjut lebih cepat dari antisipasi, maka peluang peningkatan suku bunga sesegera dari ekspektasi saat ini menjadi mungkin”
Frasa tersebut nampaknya menjadi garis batas yang tetap diperhatikan oleh para trader dan investor untuk setidaknya lebih hati-hati dalam merengkuh Emas, sebagai lindung nilai inflasi, sehingga sejauh ini Emas dan juga Perak belum beranjak dari tekanan jual
Data vital yang akan menjadi titik atensi para trader dan investor komoditi hari ini adalah USD Durable Goods Order pada jam 19.30 WIB dengan sajian estimasi naik 0.5% dari kenaikan sebelumnya 1.9%, disusul dengan publikasi USD CB Consumer Confindence pada jam 21.00 WIB dengan estimasi 89.1 dibanding 90.9.
Jika kedua data berkualifikasi sangat sensitive terhadap gerak dollar tersebut berlabel “sangat memuaskan”, maka komoditi unggulan akan kembali tertekan. Sebaliknya, jika jelek dan sangat mengecewakan, setidaknya akan menjadi momentum temporer bagi jejak naik moderat komoditi unggulan khususnya Emas dan Perak
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind