Emas dan Minyak Merosot Pasca FOMC

shadow

Harga emas merosot pada sesi Rabu karena penguatan dolar yang setelah pernyataan kebijakan Federal Reserve dan juga sebagai respon dalam menanggapi Barclays yang menurunkan perkiraan emas. Emas ditutup di $ 1,223.10 per ounce yang kemudian anjlok lagi di awal sesi Asia.

Tapi logam mulia mungkin untuk jangka pendek masih bisa menahan tekanan yang timbul karena pernyataan the Fed. Ini karena bank sentral tersebut menegaskan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga rendah untuk “waktu yang cukup” setelah membatasi program pembelian obligasi.

Sementara itu mengenai refrendum kemerdekaan Skotlandia, pasar sangat mengharapkan untuk melihat reli short-covering besar pada perdagangan emas jika Skotlandia votes ‘ya’, suatu peristiwa yang harus penting yan berpotensi menimbulkan kejatuhan ekonomi di Inggris dan Eropa.

Di sesi yang sama lembaga keuangan dan perbankan Barclays memiliki pandangan bearish pada emas terkait kenaikan suku bunga Fed dan kekuatan dolar. peningkatan suku bunga dan dolar secara signifikan membuat terpaan angin yang menghampiri emas menjadi lebih kuat, yang diperkirakan bisa mengalahkan kekuatan musiman dalam permintaan emas fisik tahun ini.

Karena itu, Barclays memotong perkiraan rata-rata harga emas pada kuartal keempat 2014 menjadi $1.220 per ounce dan rata-rata 2014 di $1.270 per ounce. Untuk 2015, para analis melihat risiko harga miring ke sisi negatifnya, dengan harga rata-rata yang diperkirakan hanya mencapai $1.180 per ounce.

Sementara itu harga minyak turun sebanyak 0,6 persen di New York. Persediaan minyak mentah meningkat sebesar 3,67 juta barel menjadi 362,3 juta di pekan lalu, demikian laporan dari Energy Information Administration menunjukkan kemarin. Pasokan diperkirakan akan turun 1,5 juta. Dolar AS menguat setelah para pejabat Federal Reserve menaikkan perkiraan target tingkat mereka juga menjadi faktor pemukul harga minyak mentah. Komentar the Fed dengan ekspektasi suku bunga dinaikkan berimbas langsung ke pasar mata uang dan yang pada akhirnya emnjadi tekanan pada bursa komoditas.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*