Emas dan Minyak Mentah Kembali Terjerembab


shadow

Menjelang publikasi dari event krusial, yaitu FOMC statement pada jam 02.00 yang disusul dengan FOMC Press Conference pada jam 02.30 WIB Kamis lusa dini hari, performa Emas kembali tertekan pada sepanjang sesi transaksi hari Senin kemarin

Dan tekanan jual yang sempat menempatkan Emas menyapa level low 1190.55, sekaligus merupakan penurunan terpanjang dalam lima pekan. Kinerja rapuh logam mulia tersebut disebabkan oleh persepsi yang melingkari para investor dan trader bahwa kemungkinan Federal Reserve akan kian dekat dalam upaya menerapkan kebijakan menaikkan suku bunga, sehingga akan menggerogoti permintaan Emas sebagai investasi alternative

Dalam kuartal ketiga, Emas telah terkikis sebesar 8.4%, pada saat ekonomi Amerika Serikat tampil prima. Dan dua hari pertemuan Fed yang akan berakhir pada hari Kamis, kembali akan mencuatkan perdebatan para perancang kebijakan moneter Fed, berkenaan dengan peningkatan biaya pinjaman, setelah bertahan mendekati nol persen sejak 2008

Dan bersamaan dengan rilisan data indicator ekonomi Amerika Serikat, yang belakangan menunjukkan akselerasi, terutama di sector pasar tenaga kerja, maka para partisipan pasar komoditi dan juga pasar uang, kian yakin bahwa Fed akan segera mendongkrak suku bunga pada awal tahun 2015. Ekspektasi tersebut senada dengan hasil survey Bloomberg terhadap para ahli ekonomi dan pegawai di lingkungan Fed.

Sehingga Emas dan juga Perak, setidaknya untuk dua hari terakhir ini rentan untuk terpuruk lagi, dan bagi Emas level low empat tahun yang disentuh pada tanggal 7 November, 1131.05 akan menjadi support kritis.

Di sisi lain, Minyak Mentah terus melorot, dan kemarin bersimpuh pada level 55.03 di tengah nihilnya aksi OPEC yang menyerukan anggotanya untuk memangkas produksi. Dan level 50 hingga 40 yang mungkin dicapai Minyak Mentah, dan acapkali digemakan para analis, nampaknya kian mendekati kenyataan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*