Emas COMEX Naik Setelah Dolar AS Merosot

INILAHCOM, Chicago – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik, Kamis atau Jumat (20/11/2015) pagi WIB. Itu karena dolar AS melemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$9,2 atau 0,86 persen, menjadi menetap di US$1.077,90 per ounce. Emas mendapat dukungan ketika dolar AS turun terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis setelah mencapai tingkat tinggi tujuh bulan di dua sesi sebelumnya.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor. Federal Reserve AS merilis risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) sebelumnya pada Oktober, yang menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat Fed percaya kenaikan suku bunga Desember kemungkinan tepat.

Alat Fedwatch CMEGroup menunjukkan probabilitas tersirat kenaikan suku bunga Desember naik dari 68 persen menjadi 72 persen, mencegah logam mulia dari kenaikan lebih lanjut. Alasan lain untuk kenaikan emas pada Kamis karena para pedagang melakukan penyesuaian posisi jangka pendek mereka, melakukan lindung nilai dari spekulasi kenaikan suku bunga Desember . Ekspektasi awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, namun pertemuan FOMC pada akhir Oktober mengirimkan sinyal yang kuat untuk kenaikan suku bunga pada Desember. Peningkatan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika. Laporan klaim pengangguran mingguan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim jatuh sebesar 5.000 menjadi 271.000 sejalan dengan perkiraan pasar.

Para analis mencatat bahwa laporan itu sendiri netral terhadap emas, tetapi jika dikombinasikan dengan laporan ketenagakerjaan positif yang berkelanjutan, itu akan meningkatkan kemungkinan Federal Reserve AS menaikkan suku bunganya pada Desember.

Perak untuk pengiriman Desember naik 14,1 sen, atau 1,00 persen, menjadi ditutup pada US$14,222 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$10,1 atau 1,19 persen, menjadi ditutup pada US$858,10 dolar AS per ounce. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*