Electronic-Commerce MatahariMall Kantongi US$200 Juta


shadow

Financeroll – Perusahaan electronic-commerce milik Lippo Group, MatahariMall mengantongi pendanaan tahap pertama dari Credit Suisse dan Bank of America Merrill Lynch senilai US$200 juta setara dengan Rp2,6 triliun untuk pengembangan usaha.

Direktur Eksekutif Group Lippo John Riady mengumumkan penunjukkan Credit Suisse dan Bank of America Merrill Lynch untuk memimpin pendanaan babak pertama sebesar US$200 juta untuk menggenjot MatahariMall sebagai perusahaan ecommerce dengan valuasi terbesar di Indonesia.

Pendanaan tersebut merupakan bagian dari rencana Group Lippo yang akan berinvestasi di MatahariMall senilai total US$500 juta setara dengan Rp6,5 triliun. Selain itu, Rothschild juga ditunjuk sebagai Financial Advisor Grup Lippo, dalam transaksi tersebut.

“Kami menyambut baik minat positif dari para investor. Dalam beberapa bulan terakhir, MatahariMall menempuh banyak kemajuan dan sekarang waktu yang tepat untuk menjajaki kerjasama ini,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

Dia mengaku senang dapat bekerja dengan Credit Suisse dan Bank of America. Terutama untuk mencari mitra yang memiliki visi yang sama dengan Group Lippo.

Jan Metzger, Managing Director dan Head of Technology, Media & Telecommunications Credit Suisse untuk Asia Pasifik, mengatakan eCommerce memiliki kekuatan untuk mengubah industri ritel, dan Indonesia mewakili peluang pasar yang besar.

“Melihat rekam jejak Lippo dalam membangun perusahaan terkemuka di berbagai sektor, seperti properti, ritel, jasa kesehatan, dan televisi berbayar, grup ini memiliki skala dan keahlian untuk memposisikan diri sebagai pemain terkemuka di dunia eCommerce,” paparnya.

CEO MatahariMall Hadi Wenas mengatakan dana US$200 juta tersebut akan digunakan untuk mengeksekusi strateginya. Hal tersebut dinilai menjadi peluang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

“Modal ini memungkinkan kami fokus menjalankan bisnis tanpa gangguan untuk mencapai tujuan yang kami percayai, yaitu untuk mendominasi eCommerce di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Chris Gammons, Head of Southeast Asia Investment Banking, Bank of America Merrill Lynch, mengatakan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, saat ini adalah waktu yang tepat untuk aktif di bisnis ecomerce di Indonesia.

Hal tersebut, didorong oleh tiga tren, yakni pertumbuhan ekonomi yang kuat, tren urbanisasi, dan kecepatan adopsi teknologi. Dengan rekam jejak keberhasilan membangun bisnis terutama di Indonesia, dan dengan sinergi ecommerce yang dimiliki, Grup Lippo telah berada di posisi yang baik untuk berada di garis depan dalam dinamika sektoral ecommerce yang menarik.

Awal tahun ini, Grup Lippo mengumumkan penanaman modal sebesar US$500 juta untuk menghasilkan perusahaan ecommerce dengan target penjualan sebesar US$1 miliar. Nilai tersebut diklaim sebagai omset penjualan terbesar di Tanah Air dan akan menjadi Alibaba versi Indonesia.

Sejak saat itu, MatahariMall memperluas basis produk dan penjualan, mengoperasionalkan fullfilment center ecommerce, merekrut jajaran tech entrepreneur untuk memimpin perusahaan tersebut, termasuk CEO Hadi Wenas sebagai pengusaha eCommerce paling berpengalaman di negara ini.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*