Ekspor Kumulatif Perhiasan/Permata Mengalami Kenaikan

Data terkini dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Perhiasan/permata (71) , mengalami penurunan di bulan Maret dan hanya mencapai angka 442.4 juta Dollar AS (FOB). Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Februari ekspor golongan barang ini dapat mencapai sekitar 505.8 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah turun sekitar -63.4 juta Dollar AS, atau turun sekitar -12.53 %.

Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 1302.4 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 3.57% terhadap ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.

Kinerja ekspor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 612.9 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 689.5 juta Dollar AS atau sekitar 112.49 %.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pergerakan saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk satu bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor MINING mengalami kenaikan sekitar + 9.24 % dalam 1 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 1.64 % dalam 1 bulan terakhir.

Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 2.2% dalam 1 bulan terakhir.

Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 1.33% dalam 1 bulan terakhir.

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

Pic : pixabay.com


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*