Ekspor Bijih, Kerak, Dan Abu Logam Merosot Tajam

Laporan terkini dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Bijih, kerak, dan abu logam (26) , mengalami penurunan di bulan Januari dan hanya mencapai angka 291.8 juta Dollar AS (FOB).

Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Desember ekspor golongan barang ini dapat mencapai sekitar 977 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah turun sekitar -685.2 juta Dollar AS, atau turun sekitar -70.3 %.

Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 6544.1 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 2.43% terhadap ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pergerakan saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan pergerakan positif dimana indeks saham untuk sektor BASIC-IND mengalami kenaikan sekitar + 14.88 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 13.94 % dalam 3 bulan terakhir.

Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 15.64% dalam 3 bulan terakhir.

Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 12.06% dalam 3 bulan terakhir.

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Pic : Wikimedia.com


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*