Ekspansi Lini Bisnis, Saham SSIA Masih Berpotensi Menguat

Ekspansi Lini Bisnis, Saham SSIA Masih Berpotensi Menguat

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berencana membangun tiga hotel bujet di tahun ini. Untuk merealisasikan aksi ini, Surya Semesta siap menggelontorkan dana sebesar Rp 210 miliar.

Selama dua tahun ke depan, perusahaan menargetkan membangun tujuh hotel bujet. Dan untuk tahun ini  SSIA merencanakan bisa mengoperasikan tiga hotel. Sisa empat hotel akan dibangun tahun depan. Rata-rata pembangunan satu hotel butuh investasi senilai Rp 70 miliar

Perseroan sendiri sudah menyiapkan tujuh lokasi untuk proyek ini, yakni di Karawang, Jakarta, Pekanbaru, Palembang, Cirebon, Lampung, dan Balikpapan. Adapun luas tanah dari hotel bujetnya ini masing-masing seluas 1.500 meter persegi (m²) sampai 2.000 m².

Untuk tahap awal, perusahaan ini akan mengoperasikan hotel bujet perdana di Karawang, Jawa Barat. Nantinya hotel ini bakal memiliki tarif sewa kamar antara Rp 400.000 sampai Rp 500.000 per malam.

SSIA  menargetkan hotelnya ini secara rata-rata memiliki kamar sebanyak 100 unit sampai 150 unit. Alasan perusahaan membangun hotel bujet lantaran biaya operasional kamar lebih murah ketimbang operasional fasilitas hotel bintang empat ke atas. Selain itu, pengembalian modalnya termasuk cepat yakni sekitar tujuh tahun. Bandingkan dengan hotel bintang lima yang butuh waktu antara 15 tahun sampai 20 tahun.

Informasi dari laporan keuangan kuartal III 2013 ini, SSIA membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 26 persen, namun laba menurun 8 persen karena peningkatan beban keuangan yang muncul dari tambahan pembayaran bunga utang.

Rasio P/E saat ini 7.38 jauh dibawah para pesaingnya, nilai buku saat ini tercatat Rp. 513 sementara harga saat ini Rp. 720.  Dengan rasio ini dapat dikatakan harga SSIA saat ini cukup menarik sebagai pilihan investasi.

Meninjau dari pergerakan saham SSIA di lantai bursa pada perdagangan hari Selasa (4/3/14). SSIA terpantau dibuka tetap di posisi 790, namun setelah itu terus bergerak aktif cenderung uptrend di 815. Sampai akhir perdagangan  volume perdagangan yang sudah mencapai 10 juta lot saham.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*