Ekonomi Rusia Dalam Perpanjangan Sanksi Eropa

INILAHCOM, Moskow – Bank Sentral Rusia membuka peluang untuk memangkas suku bunga acuan pada semester II 2017.

Namun hasil rapat bulan ini, bank sentral Rusia masih mempertahankan suku bunga di level 10 persen.  Dalam penilaian terbaru, pertumbuhan harga konsumen melambat. Penyebabnya karena temporer dan laju pengurangan inflasi terus terjadi sehingga tidak stabil.

“Mengingat keputusan ini dan mengingat kebijakan moneter ketat yang dipertahankan. Inflasi akan memperlambat ke target 4 persen pada akhir 2017. Sebagai kecenderungan penurunan berkelanjutan dalam pertumbuhan harga konsumen. Bank Rusia akan mempertimbangkan kesempatan dari pemangkas suku bunga acuan pada semester pertama 2017,” demikian keterangan resmi Bank Sentral Sentral Rusia seperti mengutip cnbc.com.

Ekonomi Rusia saat ini telah dipengaruhi sanksi internasional dan harga minyak yang lebih rendah yang sudah mulai pulih perlahan. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan 1 persen di tahun 2017 yang akan meningkat menjadi 1,5 persen di 2018 dan tumbuh 2 persen pada 2019. Dewan Bank Sentral Rusia akan mengadakan evaluasi ekonomi pada 3 Februari 2017.

Uni Eropa pada Kamis (15/12/2016) memutuskan untuk memperpanjang sanki ekonomi terhadap Rusia selama enam bulan ke depan. Dua negara utama di Uni Eropa, Jerman dan Prancis telah mengeluh terhadap kesepakatan antara Uni Eropa dan Rusia untuk mengurangi pendudukannya di Ukraina. Kesepakatan ini dikenal sebagai perjanjian Minsk. Kedua negara menilai perjanjian ini tidak sepenuhnya berjalan.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*