Ekonomi Pulih Momentum Investasi Saham

INILAHCOM, Jakarta – Kalangan pelaku pasar modal optimistis tren pemulihan ekonomi di Indonesia yang ditandai dengan sejumlah indikator makroekonomi dapat dijadikan momentum untuk berinvestasi di instrumen saham lebih agresif.

“Salah satu indikator yang diperhatikan pasar yakni inflasi. Tren inflasi Indonesia terus mengalami penurun. Ke depannya, laju inflasi akan jauh lebih rendah,” ujar Head of Equity Research PT CIMB Securities Indonesia, Erwan Teguh dalam seminar bertema “Tinjauan Ekonomi Indonesia dari Kacamata Sektor Riil” di Jakarta, Rabu (2/3/2016).

Ia menambahkan bahwa perbaikan ekonomi nasional juga ditandai dengan tren kinerja neraca perdagangan yang surplus. Berdasarkan data Bank Indonesia, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2016 mencatat surplus 0,05 miliar dolar AS setelah pada Desember 2015 mengalami defisit 0,16 miliar dolar AS.

Ke depan, lanjut dia, Bank Indonesia memperkirakan kinerja neraca perdagangan tetap positif sehingga mendukung kinerja transaksi berjalan yang masih defisit. Tercatat, neraca transaksi berjalan Indonesia mencatatkan defisit pada triwulan IV-2015 sebesar 2,39 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Neraca transaksi berjalan memang defisit, karena adanya peningkatan impor seiring program infrastruktur pemerintah. Tetapi, hal itu akan diimbangi dengan masuknya ‘Foreign Direct Investment’,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga akan lebih stabil seiring dengan adanya perubahan kebijakan moneter oleh pemerintah. Pada tahun ini, Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 7 persen.

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Karma P Siregar menambahkan bahwa ada harapan positif bagi pelaku pasar saham seiring dengan rencana pemerintah yang mengembangkan infrastruktur serta penurunan suku bunga bank.

“Kalau bunga deposito turun, secara umum yang diuntungkan yakni pasar saham. Dari sisi pengusaha, juga dapat menikmati positifnya rendahnya suku bunga kredit, membaiknya dunia usaha maka potensi kinerja pasar modal juga positif,” katanya.

Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengharapkan bahwa suku bunga bank di dalam negeri dapat bersaing dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN.

“Rendahnya suku bunga akan membuat dana berputar di masyarakat lebih banyak sehingga akan mendorong sektor riil,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*