Ekonomi Melambat, Archi Indonesia Tunda IPO


shadow

Financeroll – Perusahaan pertambangan emas, PT Archi Indonesia Tbk akan menunda pelaksanaan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang semula direncanakan dilaksanakan pada bulan Desember 2014.  Perseroan melihat bahwa kondisi makro ekonomi global dan volatilitas harga komoditas, khususnya harga emas, pada saat ini belum memberikan hasil maksimal terhadap rencana IPO.  Demikian disampaikan Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk,  Edwin Gunawandi di sela paparan publik mengenai rencana  IPO perseroan,  di Jakarta, Rabu (12/11).

Meski penawaran umum itu ditunda, perseroan tetap melakukan kegiatan operasional dengan terus melakukan kegiatan penambangan dan produksi emas, fokus pada kesehatan dan keselamatan kerja serta kegiatan eksplorasi penambangan.  Perseroan akan terus memonitor perkembangan pasar dan harga komoditas dan pada saat yang tepat Perseroan akan kembali melakukan penawaran umum.

Disampaikan juga,  perseroan menargetkan perolehan dana Rp 3-3,9 triliun dari penawaran umum perdana (IPO) saham, yang akan digunakan untuk pembayaran utang, akuisisi PT Smart Mining Resources, dan modal kerja. Kelompok usaha Rajawali itu melepas 1,6 miliar saham atau setara 40,4% dari modal ditempatkan, pada harga penawaran Rp 1.895-2.445 per unit.

Menurut Edwin, dari dana IPO itu, sebanyak USD  216,2 juta (Rp 2,6 triliun) akan digunakan untuk membayar utang kepada Archipelago Resources Plc. Sekitar USD 35,9 juta untuk mengakuisisi 99,98% saham PT Smart Mining Resources dan sisanya untuk modal kerja.   Utang kepada Archipelago Resources merupakan kewajiban pembayaran akuisisi aset tambang emas. Utang akan jatuh tempo pada Desember 2014. Adapun aset yang diambil alih berupa konsesi tambang Toka Tindung di wilayah Sulawesi Utara. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*