Ekonomi Masih Lemah, Tingkat Pengangguran Negara OECD Naik

Tingkat pengangguran di 34 negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) naik pada bulan Februari. Hal ini menunjukkan adanya kemunduran bagi pemulihan ekonomi global setelah tiga bulan berturut-turut menunjukkan penurunan.

OECD melaporkan tingkat pengangguran untuk negara anggotanya, terutama negara-negara dengan ekonomi maju naik menjadi 7,6 persen dari 7,5 persen. Dengan begitu, jumlah orang tanpa pekerjaan meningkat menjadi 46 juta dari 45,8 juta.

Kenaikan tingkat pengangguran menunjukkan pertumbuhan ekonomi di negara maju belum cukup kuat untuk menghasilkan peningkatan pesat di sektor lapangan kerja, yang pada gilirannya akan meningkatkan pemulihan ekonomi karena dapat mendukung kenaikan belanja konsumen.

Angka tingkat pengangguran OECD menunjukkan bahwa lebih dari lima tahun setelah terjadinya krisis keuangan global, jumlah pekerja tanpa pekerjaan mencapai 11,4 juta, atau lebih tinggi daripada bulan Juli tahun 2008. Namun, total pengangguran telah menurun 3,8 juta dari puncaknya pasca krisis di pada bulan April 2010.

Sebelumnya, OECD mengatakan akan memfokuskan diri pada tingginya angka pengangguran adalah indikasi yang mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan memperketat kebijakan moneter secara substansial selama tingkat pengangguran tidak menunjukkan adanya penurunan.

Penurunan tingkat pengangguran di bulan Februari pada seluruh anggota OECD menunjukkan kenaikan suku bunga dan penarikan stimulus ekonomi mungkin akan kembali dilanjutkan di periode selanjutnya.

Tingkat pengangguran kaum muda tidak berubah di posisi 15,5 persen. Menurut OECD, para generasi muda sangat terpukul oleh penyusutan pasar tenaga kerja setelah krisis keuangan global.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya generasi pekerja yang memiliki prospek cerah karena kurangnya pengalaman kerja.

Tercatat, tingkat pengangguran naik di Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis dan Italia, tapi tetap stabil di zona euro dan menurun di Jepang. Tingkat pengangguran tertinggi dicatat oleh anggota zona euro, termasuk Spanyol sebesar 25,6 persen dan Portugal sebesar 15,3 persen.

Survei bisnis dari Markit menunjukkan penurunan angka pengangguran akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang. Menurut Markit, sebanyak 16.000 perusahaan yang berbasis di 32 negara selama bulan Maret telah menaikkan perekrutan tenaga kerja baru pada laju tercepat sejak Agustus 2011, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, dan Irlandia .

Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-wsj
Editor : Jul Allens
image : oecd


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*