Ekonom DBS: Rupiah Bakal Melemah

INILAHCOM, Jakarta – Potensi pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS masih besar. Mau tahu penyebabnya?

Kata Ekonom DBS Group Research, Gundy Cahyadi, rupiah masih berpotensi melemah. Namun bukan akibat perekonomian di dalam negeri. “Saya kira masih terbuka. Tapi bukan karena ekonominya yang buruk. Namun tema global yakni dolar AS mengalami penguatan atas mata uang dunia,” kata Gundy di Jakarta, Selasa (27/10/2015)

Meski berpotensi melemah atas mata uang Paman Sam, kata Gundy, pergerakan rupiah masih cenderung stabil di banding mata uang negara lain.

Pelemahan nilai tukar rupiah, kata Gundy akan berdampak kepada macam-macam, Semisal, pertumbuhan konsumsi bisa terganggu. Karena, makin mahalnya dolar AS maka bahan baku produksi ikut mahal, sehingga harga barang naik.

Kata Gundy, import content production masih sekitar 60-70%. Jadi ketika dolar AS menguat maka daya beli menurun. “Saat ini, pertumbuhan konsusmsi mencapai 5%, jauh di atas angka pertumbuhan dalam sepuluh tahun terakhir. Tapi, tetap saja riskan,” papar Gundy.

Yang mengkhawatirkan, kata Gundy, adalah pertumbuhan investasi di Indonesia. Suka atau tidak, pelemahan rupiah berdampak kepada minat investor untuk membenamkan modalnya di Indonesia.

Target investasi bertumbuhan 8% di 2015 dinilainya cukup berat. Yang realistis adalah 3%. “Forecast kita 3,5 persen, tapi resiko ke bawahnya lebih banyak. Pelemahan rupiah ini mempengaruhi iklim investasi,” papar Gundy. [ipe]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*