Saham-saham Asia berfluktuasi karena banyak pertimbangan investor terhadap pasar terutama aksi jual di saham teknologi AS. Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,2 persen yang kemudian jatuh dan S&P 500 tergelincir 0,1 persen.
Nikel menjadi komoditi yang terkena efek langsung dari sanksi yang dikenakan terhadap Rusia, karena Rusia merupakan penghasil Nikel terbesar kedua di dunia.
Cina berpeluang naik mengikuti data inflasi dan harga produksi yang akan dirilis hari ini. NIKKEI 225 naik 0,4 persen mengurangi persentasi kejatuhan mingguan 1,6 persen sementara intu indeks TOPIX naik 0,7 persen. Kenaikan NIKKEI didorong oleh saham Toyota Motor Corp yang membalikkan keadaan dari turun 2 persen menjadi naik 0,9 persen. Toyota Motor kemarin merilis pendapatan bersih diperkirakan turun 2,4 persen tahun ini. Indeks KOSPI naik 0,2 persen setelah Bank Sentral Korea mempertahankan suku bunga acuannya pada 2,5 persen, sesuai perkiraan analis. Indeks ASX 200 turun 0,6 persen dan indeks NZX 50 jatuh 0,1 persen.
Saham-saham berbasis Energi, Utilitas dan Bioteknologi menuntun penurunan di antara 24 gurp industri pada S&P 500. Data klaim pengangguran AS jatuh melebihi perkiraan analis.
Kami perkirakan dari data mix dan kekhawatiran aksi jual di beberapa atau sebagian besar sektor industri bahwa investor akan mulai beralih dari eforia pertumbuhan tinggi dan laporan keuangan yang bagus menuju kewaspadaan tinggi.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind