Dudley dan US ISM Menjadi Ujian Arah Logam Mulia


shadow

Financeroll-Pada awal sesi transaksi zona waktu pasar Asia hari ini, gap-opening mewarnai jejak Emas pada level  1216.25, setelah pada sepanjang sesi transaksi   awal pekan bulan April ini,  Emas naik untuk menyapa level high  1208.45 dan level low 1178.35 sebelum ditutup pada level  1202.75.

Jejak naik yang diperagakan Emas, tidak terlepas dari hasil data US payroll yang dilaporkan mengalami penurunan ekspektasi, yaitu bertambah hanya sebesar 126.000 pada bulan Maret, lebih sedikit dari perolehan bulan Februari dan merupakan peningkatan terkecil sejak Desember 2013. Sedangkan para ahli ekonomi telah menyajikan perkiraan pertumbuhan sebesar 245.000

Untuk bulan Februari, terjadi revisi menurun pada bilangan 264.00 dari 295.000. Sementara laju tuna karya (unemployment rate) masih tidak berubah pada level terendah dalam enam bulan setengah, yaitu 5.5%, selaras dengan ekspektasi

Potret buram untuk elemen ekonomi dari sector tenaga kerja tersebut, jelas mempengaruhi persepsi para partisipan pasar komoditi dan forex, berkenaan dengan wacana peningkatan suku bunga AS, yang mungkin dikemas lagi dengan diksi “bersabar”, sehingga segera memicu para trader logam mulia, untuk mendekap emas dan perak .

Hari ini, perak juga ditandai dengan gap-opening pada level  17.03 dan kini membidik resisten terdekat 17.22, setelah pada sepenuh sesi transaksi pekan kemarin, meraih level puncak 17.06 dan ditutup pada area 16.73

Performa paling impresif, terlihat pada minyak mentah setelah grafik Weekly ditandai dengan level high 50.43 dan level low 47.04 serta ditutup pada level 49.39, menyusul krisis geopolitik di Timur Tengah yang kian menghangat, terutama paska serangan koalisi Arab Saudi terhadap Yaman diselingi dengan kabar tercapainya negosiasi nuklir Teheran bersama Barat.

Para trader dan investor logam mulia hari ini akan terfokus pada dua event krusial, yaitu testimony  Presiden Fed cabang Bank New York, yaitu Wiliam Dudley  pada jam 19.30 WIB dan  rilisan data US ISM Non-Manufacturing PMI pada jam 21.00 WIB,  dengan estimasi 56.6 dari 56.9. Di atas level 50 berindikasi ekspansi dan di bawah 50 bertanda kontraksi.

Bila Dudley menyinggung kembali perihal penundaan peningkatan suku bunga AS, maka logam mulia akan terlecut lebih tinggi. Sebaliknya, jika Dudley menebar optimisme atas kebijakan mendongkrak suku bunga AS dengan idiom “sesegera mungkin”, maka logam mulia akan berbalik tergerus.

Begitu pula dengan data US ISM non-manufacturing PMI. Bila berlabel “sangat memuaskan” atau setidaknya selaras dengan ekspektasi, logam mulia akan memudar. Dan jika hasilnya melenceng jauh di bawah level 50, logam mulia akan  kian mantap menata grafik naik.

Perkembangan geopolitik Timur Tengah, khususnya Yaman tetap akan menjadi titik atensi para trader dan investor minyak mentah dan dijadikan pertimbangan dalam bertransaksi dengan  support-resisten terdekat pada level 49.25 dan 51.40


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*