Dubai Islamic Bank Berencana Lebarkan Sayap ke Indonesia

Kamis, 30 Juli 2015, 07:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI — Dubai Islamic Bank (DIB) yang merupakan salah satu bank syariah terbesar di Uni Emirat Arab sedang memanfaatkan turunnya harga minyak dunia dengan melakukan ekspansi ke beberapa negara berkembang seperti Indonesia.

Tercatat penurunan harga minyak sebesar 50 persen selama tahun lalu. Dengan adanya kondisi tersebut bank UEA ini tertarik untuk mengembangkan ekspansinya dengan memilih negara-negara berkembang yang sedang menunjukkan sinyal-sinyal melambatnya perekonomian negara mereka seperti Pakistan dan India.

Menyusul perkiraan pendapatan minyak mentah yang melambat, dimana minyak mentah merupakan pendapatan utama UEA, kepala penelitian di NBAD Securities berpendapat, “Saya yakin bahwa bank telah menetapkan strategi internasional dan mempercepat eksekusi di tengah kemungkinan tren beberapa tahun ini dimana harga minyak mentah sekitar 100 juta dolar Amerika per barel,” kata kepala penelitian di NBAD Securities, Sanyalaksna Manibhandu, menurut the National.

Dia melanjutkan, beberapa bank seperti Dubai Islamic Bank (DIB), Abu Dhabi Islamic Bank, FGB dan Emirates NBD mungkin akan mencoba untuk mengambil keuntungan lebih dari wilayah operasi mereka hingga ke luar negeri.

DIB yang sudah melakukan langkah ekspansi tersebut berencana akan memasuki wilayah Indonesia, di mana mereka sedang membicarakan untuk meningkatkan ekuitas dalam memberikan pinjaman syariah sebanyak 40 persen.

Selain itu dikabarkan pula mereka akan memanfaatkan pertumbuhan ekonomi di Afrika dengan mendirikan perusahaan di Kenya.

Reporter : c35
Redaktur : Satya Festiani

Mimpi baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi buruk adalah dari setan. Maka seandainya kalian mimpi buruk, meludahlah ke arah kiri dan berlindunglah kepada Allah, karena dengan demikian (mimpi buruk) itu tidak akan memerangkapnya(HR Bukhari)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*