Dua Tower Rumah Susun dari Perumnas & BUMN dengan Tarif Sepa 150.000 Rupiah Perbulan

shadow

rumah susun adilsiregar 28 www.financeroll.co.id imagesFinanceroll – Perumnas bersama Kementerian BUMN menjalin kerjasama dengan membangun dua tower rumah susun (rusun) untuk masyarakat miskin di daerah Kebon Kacang, Bandar Kemayoran, Jakarta. Untuk membangun rusun tersebut, Perumnas dan Kementerian BUMN telah menyiapkan dana Rp150 miliar, sementara yang dipakai untuk membangun rusun yakni Rp120 miliar.

Seperti dikutip dari keterangan tertulis perusahaan, rusun ini nantinya digunakan untuk menampung 576 kepala keluarga dari total 1.395 kepala keluarga yang direlokasi dari pemukiman kumuh di Kebon Kacang. Saat ini, pembangunan kedua tower seluas 1,7 hektare (ha) tersebut sudah memasuki tahap tutup atap atau topping off.

Dana pembangunan dua rusun bagi masyarakat miskin ini berasal dari dana CSR BUMN yang disebut BUMN Peduli. Karena dananya bukan bersifat komersial, maka penghuni rusun nantinya harus orang miskin dari daerah kumuh.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengaku sudah tiga kali berkunjung ke lokasi rusun Kemayoran untuk melakukan survei secara diam-diam. Belajar dari pengalaman sebelumnya, dia meminta agar syarat bagi penghuni rusun harus diperketat, tidak hanya mempersyaratkan mereka tidak punya rumah, tapi juga menggunakan syarat lain, yakni orang miskin dan dari daerah kumuh.

Kasarnya nanti bedol RT daerah kumuh. Lalu, Akan disiapkan uang lagi (dari dana BUMN Peduli) untuk bangun rusun lagi di daerah kumuh yang sudah direlokasi warganya. Begitu seterusnya. Jadi, perumahan rusun dibangun, kawasan kumuhnya juga harus berkurang..

Di tempat yang sama, Dirut Perumnas mengatakan, pihaknya akan menggandeng Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian BUMN untuk melakukan verifikasi kriteria penghuni rusun. Selain itu, jika Pemprov DKI Jakarta setuju, di daerah tersebut bisa ditambah satu tower lagi.

Saat ini, skema penyaluran masih dalam pembahasan di internal Kementerian BUMN. Berdasarkan usulan sementara, rusun akan dijual dengan status milik, namun harga jualnya belum diputuskan.

Bila harga jual lebih rendah, unit yang bisa disubsidi jumlahnya semakin sedikit. Sebaliknya, jika harga jual lebih tinggi, unitnya akan lebih banyak, tapi dikhawatirkan dari sisi daya beli masyarakat.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta menuturkan, Pemda DKI sangat mendukung program yang dicanangkan oleh BUMN tersebut. Jika Perumnas setuju terhadap sistem sewa, seperti yang diharapkan oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama, nantinya unit rusun dikenakan harga sewa dengan kisaran Rp150-200 ribu per bulan.

Verifikasi akan melibatkan walikota, camat, dan pihak kelurahan setempat.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*