DPLK Muamalat Incar Rp821,6 Miliar


shadow

Financeroll – Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat mengincar dana kelolaan sebesar Rp821,6 miliar tahun ini.

Sri Susianto Setiawan, Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat menjelaskan pertumbuhan kelolaan optimis dapat terlampaui, pasalnya hingga akhir Maret lalu perusahaan telah mengelola Rp752,4 miliar atau tumbuh 3,9% dari akhir tahun.

“Sedangkan perolehan hingga Maret tumbuh sebesar 27,9% year on year,” tutur Setiawan di Jakarta.

Hingga akhir 2014, DPLK Muamalat membukukan dana kelolaan Rp714,24 miliar atau tumbuh 28% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan hasil investasi (ROI) tahun ini ditargetkan sebesar 9,27%.

Untuk imbal hasil, Setiawan optimis dapat terpenuhi. Situasi perekonomian Indonesia yang semakin membaik membuat minat para investor terus berinvestasi di Indonesia sehingga pasar finansial juga bertumbuh.

Saat ini minat masyarakat untuk menyiapkan pensiunnya juga semakin tinggi, sementara pertumbuhan dana kelolaan dari sektor korporasi melalui kompensasi pesangon juga semakin tinggi.

Banyaknya korporasi yang mengikutkan karyawannya dalam program pensiun didorong syarat dari pemberi proyek agar perusahaan telah memiliki dana pesangon pensiun untuk karyawannya. Selain itu kesadaran perusahaan peserta untuk pemenuhan ketentuan audit pencadangan pesangon.

“ditunjang intensifnya kegiatan pemasaran yang difokuskan untuk segmen korporasi,” jelasnya.

Untuk segmen korporasi DPLK Muamalat mengandalkan pemasaran dua produk utama yakni Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP Syariah) serta Pensiun Terproteksi Muamalat untuk segmen korporasi.

Pada tahun ini pihaknya juga akan meningkatkan kerjasama dengan perusahaan induk yakni Bank Mualamat. Kerjasama ini dengan memaksimalkan pemasaran di jaringan kantor layanan bank syariah itu. Selain itu pemaksimalan manfaat teknologi dengan memberikan dukungan layanan seperti SMS Broadcast dan website DPLK Muamalat menjadi cara yang ditempuh perusahaan melayani pelanggan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*