Doyan Impor BBM, RI Untung Harga Minyak Turun

Jakarta -Dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2014, harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) diasumsikan US$ 105 per barel. Terus turunnya harga minyak mentah yang berkisar US$ 84 per barel, memberikan keuntungan bagi keuangan negara.

Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradyana mengatakan, bila harga minyak dunia dan ICP juga turun, maka akan berdampak pada menurunnya pendapatan negara di sektor hulu minyak dan gas bumi.

“Tapi di sisi lain, secara makro, karena kita lebih banyak impor minyak mentah dan BBM daripada produksi minyak mentah dan BBM, maka dampaknya justru akan bagus,” ungkap Gde Pradyana kepada detikFinance, Jumat (24/10/2014).

Menurutnya, turunnya harga minyak tersebut membuat impor minyak dan BBM jadi lebih murah dan akan mengurangi defisit perdagangan Indonesia. Seperti diketahui selama ini biang kerok dari defisit perdagangan karena tingginya impor minyak dan BBM.

“Dampaknya bagus, sebab akan mengurangi defisit perdagangan kita,” katanya.

Perlu diketahui juga, produksi minyak nasional saat ini hanya berkisar 792.000 barel per hari, itu belum dipotong pembagian antara bagian negara dan bagian Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang membantu Indonesia memproduksi minyak mentah.

Sementara itu, kebutuhan BBM nasional mencapai 1.500.000 juta barel per hari. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, pemerintah melalui Pertamina mengimpor minyak mentah, untuk mencukupi kapasitas kilang minyak yang dimiliki Indonesia yakni 1 juta barel per hari.

Tentunya, ini juga belum cukup, pemerintah melalui Pertamina harus mengimpor produk jadi yakni BBM untuk menutup kekurangan produksi BBM dari kilang nasional.

Kondisi ini diperparah lagi dengan kilang minyak Indonesia yang rata-rata berusia tua, sehingga terjadi inefisiensi dalam produksi BBM, sehingga dalam APBN juga dianggarkan tambahan biaya, jika BBM subsidi yang disalurkan berasal dari produksi kilang dalam negeri.

(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*