Dovish Yellen Dukung Emas, Minyak Mulai Positif


shadow

Financeroll – Harga emas naik untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Jumat disebabkan berbagai faktor seperti data ekonomi AS dan dolar yang sedikit melemah. Pada divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman April naik tipis 0,1% menjadi $1.211,70 per troy ounce. Emas mencapai titik tertinggi $1.219,20 pada Jumat malam di sesi perdagangan AS. Namun untuk bulan Februari harga emas jatuh lebih dari 5%.

Sebelumnya harga emas sempat jatuh kembali pada ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang akan datang. Namun di awal pekan lalu, pernyataan Janet Yellen yang dovish (tidak meyakinkan) menunjukkan bahwa bank sentral tersebut mungkin baru akan menaikkan suku bunga akhir tahun ini dengan catatan jika tingkat upah meningkat dan inflasi bergerak mendekat ke target 2%. Emas bisa kehilangan daya tariknya sebagai safe haven di saat terjadi kenaikan suku bunga.

Sementara itu minyak mentah mengakhiri bulan Februari di atas $49 per barel, menandai kenaikan bulanan pertama sejak Juni lalu ketika harga minyak mulai merosot berkepanjangan. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman April naik 2,65% atau 1,27 poin menjadi $49,45 per barel. Di Intercontinental Exchange (ICE) Jumat, minyak mentah brent untuk pengiriman April naik 3,61% atau 2,19 poin menjadi $62,90 per barel. Pada awal pekan ini, minyak mentah brent jatuh di bawah $60 per barel menyusul komentar dari menteri perminyakan Nigeria bahwa OPEC harus mengadakan pertemuan darurat jika harga terus terjun.

Hari ini pasar akan dihiasi beberapa data inflasi dan manufaktur dari Tiongkok, Eropa, Inggris dan Amerika Serikat.  Data-data tersebut lazimnya berpengaruh besar pada perdagangan komoditas. Dari perkiraan para ekonom sejauh ini data-data tersebut tidak  akan terjadi perubahan besar. Para pelaku perdagangan akan mengaitkan semua data ini dengan peluang pertumbuhan ekonomi dan kenaikan suku bunga serta kaitannya dengan data Nonfarm Payroll. Sementara menantikan data-data tersbeut dirilis, harga-harga komoditas akan cenderung untuk mendatar.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*