Dollar perkasa, mata uang Asia keok pekan ini

SINGAPURA. Mata uang Asia kompak melemah pada transaksi perdagangan pekan ini. Rupanya, data ekonomi AS yang positif memperkuat posisi dollar AS.

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index melemah 0,4% dari posisi 25 Juli lalu. Sementara itu, rupe India melemah 1,8% di sepanjang pekan ini. Pada periode yang sama, baht dan ringgit melemah 1,2% menjadi 32m230 dan 3,2133 per dollar AS. Pasar finansial Malaysia ditutup pada 28 dan 29 Juli.

Sedangkan pasar finansial Indonesia ditutup sepanjang pekan ini karena hari libur Lebaran. Meski demikian, nilai kontrak forward rupiah melemah 2,3% dari posisi 25 Juli lalu menjadi 11.910. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak November.

Di negara Asia lainnya, peso Filipina melemah 1,1% menjadi 43,685 per dollar AS, won Korea Selatan melemah 1,1% menjadi 1.037,10 per dollar AS, dan dollar Taiwan melemah 0,1% menjadi NT$ 30,069 per dollar AS. Sedangkan yuan China menguat 0,19% menjadi 6,1798 dan dong Vietnam stabil di posisi 21.230 per dollar AS.

Sebaliknya, Bloomberg Dollar Spot Index naik 0,9% dalam lima hari terakhir. Selain data positif ekonomi AS, beberapa penyebab lainnya adalah langkah AS dan Uni Eropa yang meningkatkan sanksi mereka terhadap Rusia karena mendukung kelompok separatis di Ukraina. Selain itu, Standard & Poor’s mendeklarasikan bahwa Argentina mengalami default atas pembayaran hutangnya.

“Mata uang Asia tertekan pelemahan dollar AS. Ada juga eleman penyebaran risiko yang dilakukan investor,” jelas Mitul Kotecha, head of foreign exchange strategy for Asia-Pacific Barclays Plc di Singapura.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*