Bila menyimak pergerakan index dollar pada lima hari terakhir, nampak tertekan yang mengindikasikan performa dollar berposisi tertekan terhadap rival mata uang utama lainnya, semisal versus euro, poundsterling, yen , swissie dan aussie.
Meski data indikator ekonomi Amerika Serikat sepanjang sesi transaksi pekan kemarin terlihat mixed, namun pukulan telak yang menggoyahkan performa dollar AS adalah publikasi data US final GDP q/q pada hari Rabu lalu, yang anjlok pada level -2.9% dari sebelumnya menurun hanya (-1.0%). Sedangkan estimasi yang disodorkan oleh para ekonom, memberi patokan penurunan sebesar -1.8%.
Efek potret buram data USFinal GDP menyisakan jejak pergerakan dollar AS yang tertekan pada mata uang utama lainnya. Namun, pada awal pekan ini gerak dollar nampak berjuang untuk terlepas dari tekanan
Atensi para trader pada hari ini adalah data US Pending Home Sales m/m yang akan dirilis pada jam 21.00 WIB malam ini, dengan prediksi naik 1.4% dibandingkan dengan sebelumnya, 0.4%
Pending home sales mendeteksi perubahan jumlah rumah di bawah kontrak untuk dijual tetapi masih menunggu penutupan transaksi, di luar konstruksi baru. Pending home sales juga merupakan satu indikator utama yang menakar kesehatan ekonomi sebab penjualan rumah akan memicu efek yang meluas jangkauannya , sebagai contoh: renovasi yang dikerjakan oleh pemilik baru, hipotek yang dijual oleh perbankan, dan broker yang dibayar untuk mengeksekusi transaksi
Sehingga US Pending Home Sales yang berkualifikasi sangat signifikan, akan menentukan arah dollar hari ini, jika data tersebut selaras dengan prediksi, maka dollar berpeluang untuk bergeliat dan setidaknya mengontrol tren hingga sesi penutupan pasar New York hari ini.
Sebaliknya, bila hasilnya jauh lebih jelek dari sebelumnya, maka dollar rentan untuk kembali tertekan dan menutup sesi transaksi awal pekan ini dengan grafik kian menukik
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind