Financeroll – Kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Rusia ternyata belum mampu menghentikan kerugian curam yang dialami mata uang rubel terhadap dolar pada sesi perdagangan hari Selasa.
Dolar AS mencatat kenaiakn pada sesi kesembilannya terhadap rubel dan berhasil menekuk rubel di posisi 73 rubel per dollar setelah sempat turun di awal sesi perdagangan. Penurunan tajam ini sangat dipicu oleh rally-rally negatif minyak mentah dunia yang telah banyak memangkas keuntungan ekspor Rusia.
Namun disisi lain, dolar jatuh terhadap yen, karena kekhawatiran atas bergejolaknya pasar Rusia dan penurunan tajam harga minyak menggiring investor berpindah ke dalam mata uang Jepang. Dolar USDJPY diperdagangkan naik dan berada pada 116,58 ¥, dari level 117,73 ¥ pada sesi perdagangan Senin di New York.
EURUSD, mata uang zona Eropa, membukukan kenaikan 0,04% dan diperdagangkan pada $ 1,25, dibandingkan dengan $ 1,24 pada hari Senin.
Dolar menguat terhadap krone USDNOK, naik 0,39% di awal sesi dan perdagangan datar sekitar 7.48 krone per dolar pada hari Selasa.
Pound GBPUSD, naik 0,04% menjadi $ 1,575, naik dari $ 1,56 pada hari Senin. Penguatan Pound ini terjadi setelah data menunjukkan bahwa inflasi Inggris untuk bulan November jatuh ke level terendah sepanjang 12-tahun terakhir.
ICE US Dollar Index DXY, melemah 0,64% menjadi 87,8940.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind