Dollar AS Terpantau Melemah Jelang Data Inflasi


shadow

Financeroll – Pergerakan pasar mata uang di hari Jumat(22/5), dollar AS terpantau bergerak beragam beberapa mata uang utama lainnya, meski cenderung melemah menjelang dirilisnya laporan inflasi di wilayah Amerika.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, pasangan EURUSD menguat 0.67% di level 1.1187, GBPUSD melemah 0.08% di level 1.5648, USDJPY melemah 0.16% di level 120.85, dan USDCHF melemah 0.67% di level 0.9306. Sedangkan terhadap mitra dollar, greenback alami beragam pergerakan dengan pasangan AUDUSD melemah 0.10% di level 0.7886 dan USDCAD menguat 0.05% di level 1.2207.

Pada index dollar AS, yang memperlihatkan performa greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0.45% di level $95.04.

Dollar AS telah terlihat tertekan sejak pertumbuhan ekonomi wilayah Amerika mengalami hambatan pemulihan di sesi sebelumnya. Di hari Kamis kemarin, sebuah data dari Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa angka klaim pengangguran di wilayah Amerika tengah alami kenaikan sebanyak 10.000, yang disesuaikan secara musiman menjadi 274K pada pekan yang berakhir 16 Mei dari 264K di minggu sebelumnya.

Setelah itu, laporan lainnya yang menyusul juga telah hadir oleh Markit yang menyatakan bahwa PMI Manufaktur AS telah alami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 53.8 di bulan Mei dari 54.1 di bulan April.

Selang 15 menit kemudian, berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh National Association of Realtors menyatakan bahwa penjualan rumah bekas di wilayah Amerika tengah alami penurunan sebesar 3.3%, yang disesuaikan secara musiman menjadi 5.04 juta di bulan Mei dari 5.19 juta di bulan Maret.

Di waktu yang bersamaan, sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Federal Reserve wilayah Philadelphia menyatakan bahwa index manufaktur telah alami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 6.7 di bulan Mei dari 7.5 di bulan April. (Aditya Arief – FR)

Sementara itu, greenback diperkirakan akan kembali mengalami gejolak pergerakan ketika pasar nantinya akan dihadapkan dengan laporan inflasi Amerika pada pukul 19.30 waktu Jakarta. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa inflasi konsumen AS akan melambat dengan mengalami kenaikan sebesar 0.1%.

Sejalan dengan laporan tersebut, dollar AS memiliki peluang untuk melemah namun apabila tingkat inflasi Amerika mengalami kenaikan lebih besar dari perkiraan maka greenback berpotensi menguat. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*